Seiring dengan meningkatnya jumlah produk dan kapasitas, PT. XYZ, perusahaan material bangunan, memutuskan untuk melakukan transformasi digital, dimulai dari Departemen Engineering dengan mendigitalisasi proses perawatan dan perbaikan mesin-mesin produksi. Transformasi ini mencakup pelaporan kegiatan, perencanaan, dan ketersediaan suku cadang yang harus dapat diakses dengan mudah untuk memastikan efisiensi manajemen perawatan mesin. Pengembangan teknologi digital dilakukan secara internal antara Departemen Engineering dan Departemen Information Technology, menghasilkan aplikasi Computerized Maintenance Management System (CMMS) untuk meningkatkan capaian Key Performance Indicator (KPI) Departemen Engineering. Namun, penerapan aplikasi ini belum mencapai KPI secara konsisten, menimbulkan keraguan terhadap kegunaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab ketidaktercapaian KPI dengan menggunakan metode root cause analysis, framework for information system success, kuesioner, dan analisis kompetensi personil engineering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidaktercapaian KPI disebabkan oleh klasifikasi, distribusi, dan verifikasi downtime yang masih manual, rekapitulasi downtime yang tidak akurat, tidak adanya prioritas jenis mesin, serta data mesin dan item perawatan yang belum lengkap. Langkah perbaikan yang diusulkan meliputi penambahan sistem klasifikasi, distribusi, dan verifikasi downtime pada aplikasi, penambahan validator downtime, simplifikasi mesin dan peralatan, pembuatan sistem klasifikasi jenis surat perintah kerja (SPK), pembaruan data mesin, serta item perawatan dan jadwal maintenance secara konsisten. Perbaikan penerapan CMMS mencakup penggantian perangkat jaringan, standarisasi hak akses, penambahan sistem klasifikasi distribusi otomatis, melengkapi nomor aset, dan pelatihan operasional CMMS secara reguler. Kesimpulannya, implementasi perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan pencapaian KPI Departemen Engineering PT. XYZ secara konsisten.