Maraknya efek samping penggunaan obat anti-inflamasi steroid dan non steroid yang digunakan dalam jangka panjang oleh pasien rematik memerlukan alternatif terapi yang relatif lebih aman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas parem instan dari Usada Bali yang diberi nama BIO-PAREM sebagai agen anti-inflamasi terhadap mencit inflamasi dengan diinduksi karagenan. Penelitian ini merupakan randomized pre-test and post-test with control group design dengan subjek 24 ekor mencit terbagi dalam empat kelompok perlakuan. Kelompok pertama sebagai kontrol negatif diberikan pembawa (aquadest), kelompok dua kontrol positif diberikan gel natrium diklofenak, kelompok tiga (P1) diberikan BIO-PAREM konsentrasi 12,5% dan kelompok 4 (P2) diberikan BIO-PAREM konsentrasi 25%. Seluruh kelompok diinduksi dengan karagenan 1% (b/v), kemudian diberikan perlakuan secara topikal dan kemudian dilakukan pengukuran perubahan volume peradangan kaki mencit menggunakan pletismometer pada jam ke-0, 1, 2, 3, dan 4. Uji Kruskal Wallis dan Mann Whitney (taraf kepercayaan 95%) digunakan untuk melakukan analisis terhadap perubahan volume peradangan relatif. Dari hasil pengujian skrining fitokimia BIO-PAREM baik pada konsentrasi 12,5% maupun 25% menunjukkan adanya kandungan senyawa tannin, steroid, triterpenoid, flavonoid dan alkaloid. BIO-PAREM pada kedua konsentrasi mampu menghambat inflamasi secara bermakna jika dibandingkan dengan kontrol negatif (p<0,05), namun kedua konsentrasi tersebut menghasilkan aktivitas antiinflamasi yang sebanding (p>0,05).