Transfusi darah dapat memberikan reaksi imunologis. Yang paling sering adalah reaksi transfusi terkait pecahnya sel darah(hemolitik) akibat tidak terdapatnya antibodi. Anti serum (Ab) yang disarankan saat ini untuk mendeteksi keberadaan antigen sel darahmerah yaitu ABO, Rhesus dan Kell. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui genotipe pasien Rhesus dan Kell dengan reaksi transfusi,menggunakan metode potong lintang di 35 subjek yang mengalami reaksi transfusi pada masa waktu antara bulan Juni–Agustus 2015di RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Semua sampel diperiksakan antigen Rhesus dan Kell menggunakan sampel darah pasienyang ada di Bank Darah RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo. Subjek penelitian rerata berumur 49,91 tahun dan sebagian besar berjeniskelamin perempuan (71,43%). Golongan darah yang paling banyak mengalami reaksi transfusi adalah golongan darah O (54,29%).Semua sampel adalah Rhesus positif (100%). Antigen D (100%), C (62,86%), c (40%), E (57,14%) dan e (91,43%). Antigen Kell diperolehK (8,57%) dan k (91,43%). Dari semua sampel sebagian besar antigen yang didapatkan adalah antigen D dan e, serta k.