2021
DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2021i1.840
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Indeks Komposit Pekerjaan Layak di Indonesia Pada Era Pandemi COVID-19

Abstract: Pandemi memberikan dampak pada berbagai lapisan kehidupan sosial ekonomi termasuk ketenagakerjaan. Dampak berupa pengurangan jam kerja, sementara tidak bekerja, pengangguran, atau menjadi bukan angkatan kerja dirasakan baik oleh tenaga kerja formal maupun informal. Terlebih, tenaga kerja informal memang sudah menjadi tenaga kerja yang rentan. Permasalahan tersebut menjadikan perlunya mengetahui bagaimana kondisi kelayakan pekerjaan di Indonesia di masa pandemi. Penelitian ini menghitung Indeks Pekerjaan Layak … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
2
0
2

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(4 citation statements)
references
References 10 publications
0
2
0
2
Order By: Relevance
“…Tersedianya lapangan pekerjaan melalui ekonomi gig memang dapat mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Namun, diperlukan perhatian pemerintah kepada kelompok pekerja ini agar diupayakan kelayakannya sehingga model kerja ini dapat menjadi pilihan saat terjadi masa sulit (Santoso & Rakhmawan, 2021). Adapun latar belakang empiris penelitian ini didasarkan pada data pendapatan pekerja gig sektor transportasi daring yang mengalami penurunan pada masa Pandemi Covid-19 (Keban et al, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Tersedianya lapangan pekerjaan melalui ekonomi gig memang dapat mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Namun, diperlukan perhatian pemerintah kepada kelompok pekerja ini agar diupayakan kelayakannya sehingga model kerja ini dapat menjadi pilihan saat terjadi masa sulit (Santoso & Rakhmawan, 2021). Adapun latar belakang empiris penelitian ini didasarkan pada data pendapatan pekerja gig sektor transportasi daring yang mengalami penurunan pada masa Pandemi Covid-19 (Keban et al, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…In addition, many people with higher education migrated and settled in other areas and were reluctant to live in the West Java region. Therefore, poverty must be viewed widely so that policy implementation can be carried out effectively and efficiently [23]. Poverty is not only a matter of the number of poor people but also how significant the distance between the average expenditure of the poor from the poverty line is called the poverty depth level (P1), and the diversity of expenditures among the poor is called the poverty severity level (P2).…”
Section: A the Poor In West Javamentioning
confidence: 99%
“…Economic growth is an indicator to see the success of development and is a condition for reducing poverty levels. National development is carried out evenly throughout the country, not for one group or part of the community but for all Indonesian people, and must be felt by all people [23]. Economic growth is indeed not enough to eradicate poverty, but economic growth is usually needed [24].…”
Section: Growth and Povertymentioning
confidence: 99%
“…Meningkatnya jumlah tawaran tenaga kerja di pasar tenaga kerja tidak sebanding dengan ketersediaan lapangan pekerjaan yang layak bagi pekerja. Berdasarkan nilai Indeks Pekerjaan Layak (IPL), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi salah satu provinsi dengan nilai IPL terendah yaitu sebesar 25,57 (Santoso & Rakhmawan, 2021). Nilai tersebut tergolong rendah yang artinya kondisi pekerjaan layak di Nusa Tenggara Barat masih sangat kecil bila dibandingkan dengan indeks yang tercatat pada provinsi lainnya di Indonesia.…”
Section: Pendahuluanunclassified