Sanitasi yang layak dan aman menjadi fondasi utama untuk kesehatan masyarakat dan peningkatan kualitas hidup. Walaupun sebagian besar penduduk Indonesia telah mengakses sanitasi yang layak, tantangan signifikan masih dihadapi dalam mencapai sanitasi yang aman dan berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran komprehensif mengenai kondisi sanitasi di Kabupaten Badung, Provinsi Bali, dengan memfokuskan pada faktor-faktor kunci seperti sumber air, air limbah domestik, persampahan, genangan air, dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Melalui pendekatan Environmental Health Risk Assessment (EHRA), penelitian ini melibatkan survei di enam kecamatan dengan total 62 desa/kelurahan, melibatkan 2480 responden perempuan berusia 18-60 tahun sebagai ibu rumah tangga. Data yang dikumpulkan melibatkan wawancara, observasi, dan kuesioner, dengan analisis dilakukan menggunakan alat bantu (tools) EHRA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Badung menghadapi lima tantangan utama dalam sanitasi yaitu sumber air yang bervariasi, kesadaran air limbah domestik yang masih perlu ditingkatkan, masalah persampahan dan pengelolaan sampah, risiko genangan air dan tingkat PHBS yang heterogen di masyarakat. Hasil analisis Indeks Risiko Sanitasi (IRS) menunjukkan sejumlah desa/kelurahan dengan tingkat risiko yang bervariasi, yaitu 18 desa/kelurahan kurang berisiko, 14 desa/kelurahan berisiko sedang, 2 desa/kelurahan berisiko tinggi dan 28 desa/kelurahan kurang risiko sangat tinggi.