Latar belakang: Penyakit DBD di Kabupaten Sukoharjo mengalami peningkatan kasus dan kematian. Tahun 2020 terdapat 185 kasus (IR = 20,38 per 100.000) dan meningkat menjadi 222 kasus (IR = 24.35 per 100.000) pada tahun 2021. Kasus tertinggi terdapat di Kecamatan Grogol dengan jumlah 55 kasus (IR = 43,12 per 100.000) dan nilai ABJ sebesar 94%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh indeks entomologi terhadap kasus DBD dan sebaran kasus DBD.Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan desain analytic case-control. Penelitian dilakukan pada bulan Maret – April 2022 dengan pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah sampel 84 responden. Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu HI, CI, BI dan ABJ dengan metode analisis univariat, bivariat dan analisis spasial.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa house index (p-value = 0,000), container index (p-value=0,000), breteau index (p-value = 0,000) dan angka bebas jentik (p-value=000) berpengaruh terhadap kasus DBD. Keberadaan jentik yang diketahui melalui indeks entomologi merupakan tanda adanya populasi jentik. Kepadatan jentik yang tinggi menandakan risiko tinggi penularan DBD. Pola spasial kasus DBD Kabupaten Sukoharjo yaitu autokorelasi positif dengan pola berkelompok dan kepadatan kasus tertinggi di Kecamatan Grogol.Simpulan: Indeks entomologi yang mempengaruhi kasus DBD di Kabupaten Sukoharjo adalah house index, container index, breteau index dan angka bebas jentik dengan pola spasial sebaran kasus DBD yaitu berkelompok. ABSTRACT Title: Effect Of Entomological Index And Distribution Of Dengue Hemorrhagic Fever Cases In Sukoharjo RegencyBackground: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Sukoharjo Regency has increased in cases and deaths. In 2020 there were 185 cases (IR = 20.38 per 100,000) and increased to 222 cases (IR = 24.35 per 100,000) in 2021. CFR in 2020 was 3.78% and increased to 4.95% in 2021. The highest cases were in Grogol District with 55 cases (IR = 43.12 per 100,000) with the larva-free number being 94%. This study aims to determine the effect of the entomological index on cases of DHF and the distribution of dengue cases.Method: The type of research used is observational with case-control analytic design. The study was conducted in March – April 2022 with the selection of samples carried out by purposive sampling with a total sample of 84 respondents. The variables used in this study are HI, CI, BI and larva-free number with univariate, bivariate and spatial analysis methods.Result: The results showed that the house index (p-value = 0.000), container index (p-value = 0.000), breteau index (p-value = 0.000) and larva-free numbers (p-value = 0.000) had an effect on dengue cases. The presence of larvae known through the entomological index was a sign of the presence of a larva population. High larva density indicated a high risk of dengue transmission. The spatial pattern of DHF cases in Sukoharjo Regency is a positive autocorrelation with a group pattern and the highest case density is in Grogol District.Conclusion: The entomological index that affected DHF cases in Sukoharjo Regency are the house index, container index, breteau index and larva-free numbers with a spatial pattern of distribution of DHF cases clustered.