Sapi pasundan merupakan salah satu sumber daya genetik sapi potong lokal Indonesia yang perlu dikembangkan dan dilestarikan. Penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan konsentrasi testosteron, lingkar skrotum, libido, dan kuantitas sperma pada sapi pejantan pasundan. Sepuluh ekor sapi pasundan berumur 3-6 tahun dengan bobot badan (BB) 380-430 kg digunakan pada penelitian. Konsentrasi hormon testosteron dianalisa dengan metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Libido diamati dari waktu pejantan didekatkan ke kandang atau tempat koleksi semen hingga kontak pertama dengan betina (courtship), waktu pejantan melakukan percumbuan (dating) sampai menaiki betina (mounting), waktu pejantan dating dan pertama kali menaiki betina sampai terjadi ejakulasi. Pengukuran lingkar skrotum menggunakan pita ukur. Semen dikoleksi menggunakan vagina buatan dan dievaluasi karakteristik volume semen dan konsentrasi sperma. Data dianalisa dengan korelasi regresi linear. Rataan konsentrasi testosteron adalah 13,38±0,21 ng/mL. Konsentrasi testosteron (r = -0,661) dan umur (r = 0,681) menunjukkan korelasi negatif dengan waktu courtship (P<0,05), waktu mounting berkorelasi positif dangan waktu ejakulasi (r = 0,756, P <0,05). Korelasi tidak ditemukan antara konsentrasi testosteron dengan umur (r = 0.116), lingkar skrotum (r = 0.328), peningkatan (r = 0.249), ejakulasi (r = -0.179), volume semen (r = 0.243), dan konsentrasi sperma (r = -0.116). Penelitian menyimpulkan konsentrasi testosteron dan umur berkorelasi negatif dengan courtship dan waktu mounting berkorelasi positif dangan waktu ejakulasi.