Influence of collateral and age on corporate capital structure

Abstract

Being financed by third-party capital requires the companies to put up collateral or assets in guarantee, consisting of real estate, inventories, and accounts receivable that in turn depend on specific life cycles, among other aspects. The main object of this study is to analyze whether corporate debt is related to age and collateral. To do so, a sample of 194 public and private Brazilian companies was studied between 2010 and 2017. The findings indicate that more mature businesses have lower debt levels. In terms of the collateral variable and interactions between collateral and age, a negative relation was noted with financial leverage, contrary to what was expected. This fact indicates a possible lack of quality in collateral over time. Furthermore, it is noted that there is no directly proportional relationship between progression in age and collateral. The contribution of the study consists of analyzing the relationships between collateral and age in terms of the debt levels of public and private Brazilian businesses. The distinctions between these groups may throw light on organizations in the emerging countries in terms of how to handle financing decisions with financial and capital market institutions.

Pengaruh Usia (AGE), Agunan (COLL), dan Profitabilitas (NPM) terhadap Tingkat Hutang Perusahaan

“…Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi akan cenderung memilih pendanaan internal daripada eksternal, sehingga perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi memiliki kebutuhan pendanaan eksternal yang rendah yang artinya perusahaan juga memiliki tingkat hutang yang rendah. Peningkatan profitabilitas menurut Endri et al (2021); Widyawati & Endri (2018); dan Shambor (2017) dapat mengurangi utang perusahaan karena perusahaan menggunakan laba sebagai sumber modalnya, menurut hasil penelitian Silva et al (2019) pada perusahaan bisnis publik dan swasta di Brazil menunjukan bahwa usia perusahaan berpengaruh negatif terhadap tingkat hutang. Dan hasil penelitian menurut Hadya & Fernandes (2020) pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukan bahwa usia perusahaan berpengaruh negatif terhadap tingkat hutang Sedangkan Moussa (2019) menganjurkan hubungan positif antara usia perusahaan dan modal kerja.…”

“…Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori agunan dan pecking order pada penelitian saya dimana perusahaan lebih memilih modal internal sebagai sumber modalnya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Silva et al (2019) yang menegaskan bahwa agunan berpengaruh negatif terhadap tingkat hutang.…”