Leukemia limfoblastik akut (LLA) merupakan jenis leukemia paling sering ditemukan (97%) dan menjadi penyebab kematian anak. Terapi sitostatika dapat mengakibatkan kerusakan DNA yang memicu apoptosis dengan cara menstimulasi p53 sebagai proapoptosis, menghambat survivin sebagai antiapoptosis yang berperan dalam perbaikan kadar hemoglobin, jumlah leukosit dan trombosit. Penelitian ini ingin mengungkap peran ekspresi p53 dan survivin terhadap kadar hemoglobin, leukosit, trombosit pada LLA anak yang mendapat kemoterapi. Studi kohort prospektif dilakukan di ruang rawat inap anak RS. Dr. Saiful Anwar Malang, pada bulan April-Juni 2018. Populasi penderita LLA berdasarkan analisis morfologi darah perifer dan aspirasi bone marrow. Deteksi ekspresi p53 dan survivinn menggunakan metode flow cytometry. Analisis statistik menunjukkan ekspresi p53 meningkat (p = 0,003), ekspresi survivin menurun (p = 0,000), hemoglobin (p = 0,039), leukosit (p = 0,000), trombosit (p = 0,023) meningkat. Setelah dilakukan kemoterapi, didapatkan hubungan ekspresi p53 dengan hemoglobin (p = 0,873), leukosit (p = 0,212), dan trombosit (p = 0,670) tidak signifikan. Hubungan ekspresi survivin dengan hemoglobin (p = 0,682), leukosit (p = 0,907), trombosit (p = 0,936) setelah dilakukan kemoterapi tidak signifikan. Hubungan p53 dan survivin pada pasien LLA anak sebelum kemoterapi (p = 0,005) signifikan, namun sesudah kemoterapi (p = 0,467) tidak signifikan. Dapat disimpulkan bahwa kemoterapi meningkatkan ekspresi p53, menurunkan ekspresi survivin, dan meningkatkan kadar hemoglobin, leukosit, trombosit. Ada hubungan yang tidak signifikan antara p53 dan survivin terhadap kadar hemoglobin, leukosit, trombosit, sebelum dan sesudah kemoterapi. Didapatkan hubungan signifikan antara p53 dan survivin sebelum kemoterapi, namun tidak signifikan sesudah kemoterapi. Kata kunci : leukemia limfoblastik akut, p53, survivin.