Kondisi pandemi berdampak pada penjualan produk bata ringan Hariskon yang diproduksi PT. Harista Karsa Mandiri (Mitra I). Oleh karena itu, perlu adanya inovasi dalam mengembangkan produk yang sudah ada dengan memanfaatkan limbah disekitar sebagai bahan baku. Guna untuk meningkatkan daya saing produk, yaitu dengan penggunaan limbah serbuk kayu dari pengetaman UD. Harapan Baru (Mitra II) sebagai bahan pengganti sebahagian semen. Produk inovasi bata ringan menggunakan campuran antara semen, pasir, busa, air, dan serbuk kayu dengan komposisi perbandingan 1:1:0,17:0,5:0,1 dari berat semen. Adapun tahapan dalam kegiatan ini meliputi tahapan persiapan yaitu melakukan survei dan wawancara untuk memperoleh data awal yang dibutuhkan, tahapan pelaksanaan yaitu melakukan sosialisasi dan pelatihan tentang penggunaan limbah serbuk kayu dalam campuran bata ringan, tahap pendampingan pembuatan produk inovasi bata ringan, serta diakhiri tahapan evaluasi kegiatan. Hasil kegiatan ini dapat dilihat dari tingkat kepuasan mitra dengan respon mitra 87% sangat puas, 10% puas, dan 3% cukup puas.