Limbah cair tempe berwarna kecokelatan yang berarti memiliki kekeruhan tinggi sehingga apabila langsung dibuang ke badan air akan merusak lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas karbon aktif eceng gondok (Eichornia crassipes) pada pengolahan limbah cair tempe: penyisihan COD, TSS, kekeruhan dan isotherm adsorpsi. Limbah cair dari industri tempe dan pertumbuhan eceng gondok (Eichornia crassipes) yang sangat cepat. Limbah cair tempe yang dihasilkan oleh pengrajin memiliki kepekatan yang tinggi, bersifat asam, dan bau khas yang menyengat. Penelitian dilakukan secara batch dalam skala laboratorium dengan memvariasikan dosis adsorben (1, 3, 5 gr). Analisis terhadap nilai COD, TSS, kekeruhan dan pH dilakukan terhadap sampel awal dan setelah proses adsorpsi. Data penelitian digunakan untuk menghitung persentase penyerapan dari adsorben dan isotherm adsorpsi yang berlangsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karbon aktif eceng gondok mampu menurunkan 26% COD, 73% TSS, dan 81% kekeruhan. Kondisi limbah tempe masih berada pada rentang pH asam yaitu berkisar antara 4,21-4,59 di semua variasi dosis dan waktu. Proses adsorpsi pada pengolahan limbah cair tempe ini mengikuti model isotherm Langmuir dengan kapasitas adsorpsi maksimum sebesar 1,98-12,3 mg/g. Hal ini membuktikan bahwa karbon aktif eceng gondok dapat menjadi alternatif adsorben dalam pengolahan limbah cair tempe.