Instrumen Penilaian Sikap Spiritual dan Sikap Sosial Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Tema Indahnya Keberagaman di Negeriku

Abstract

Guru kesulitan dalam mengembangkan penilaian sikap spiritual dan sikap sosial yang valid dan reliabel. Hal ini menyebabkan penilaian afektif pada ranah sikap spiritual dan sosial siswa masih kurang valid. Tujuan penelitian ini yaitu menciptakan instrumen penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Jenis penelitian ini yaitu pengembangan dengan model RDR. Uji coba produk melibatkan 4 ahli dan guru. Subjek uji coba instrument terdiri dari 48 siswa. Pengumpulan data yang digunakan adalah metode non tes. Instrument yang digunakan yaitu kuesioner. Teknik mengalisis data yaitu deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian yaitu analisis perhitungan validitas isi hasil sebesar 1,00 (validitas sangat tinggi). Hasil analisis perhitungan reliabilitas dengan menggunakan rumus Percentage Of Agreement mendapatkan hasil sebesar 1,00 sehingga reliabel. Hasil analisis perhitungan keseluruhan rata-rata respon siswa sebesar 92% dengan kategori sangat baik. Sementara itu untuk instrumen penilaian sikap sosial mendapatkan hasil sebesar 92% (sangat baik). Disimpulkan bahwa isntrumen penilaian sikap spiritual dan sikap sosial valid dan reliabel sehingga layak digunakan. Implikasi penelitian ini yaitu instrumen dapat digunakan oleh guru dalam mengukur sikap spiritual dan sosial pada siswa sekolah dasar secara praktis dan valid.

Analysis of Appraisal Category in 2013 Curriculum and Merdeka Curriculum

“…These changes were made to make it easier for teachers to implement them. One of these changes is the simplification and integration of attitude assessment content into core competencies related to spiritual and social (Putra et al, 2022). In addition, during the 2013 Curriculum implementation period, the Covid-19 Emergency Curriculum emerged as a result of rapid changes in response to the pandemic which required teaching and learning activities to be carried out online throughout Indonesia for two years (Ramadhan et al, 2022).…”