2020
DOI: 10.31219/osf.io/n546u
|View full text |Cite
Preprint
|
Sign up to set email alerts
|

Integrasi Remediasi Miskonsepsi Dalam Pembelajaran Fisika Menggunakan Model Poe2we Dengan Berbantuan Teknologi Pada Materi Suhu Dan Kalor.

Abstract: The formation of initial knowledge on learning will greatly affect the educational process, especially in understanding students. Students in the process of learning physics are required to have the correct concepts and concepts in order to reduce fatal mistakes in the future. Technology today is also developing very rapidly. If the technology is misused, things will not appear. In order to reduce misconceptions in learning physics, especially in terms of temperature and heat, it is necessary to have appropria… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Selain itu miskonsepsi juga dapat terjadi karena beberapa hal seperti (1) konsep awal siswa, (2) pemikiran asosiatif, (3) pemikiran humanistik, (4) reasoning yang tidak lengkap, (5) pemikiran intuitif, (6) tahap perkembangan kognitif siswa, (7) kemampuan siswa, (8) minat belajar siswa yang rendah, (9) keterbatasan pengetahuan konseptual, (10) kesalahan memahami buku teks, (11) penggunaan bahasa dalam buku teks, (12) aktivitas pembelajaran, (13) penjelasan guru, dan (14) media pembelajaran lain yang menyesatkan [5,9,13].…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Selain itu miskonsepsi juga dapat terjadi karena beberapa hal seperti (1) konsep awal siswa, (2) pemikiran asosiatif, (3) pemikiran humanistik, (4) reasoning yang tidak lengkap, (5) pemikiran intuitif, (6) tahap perkembangan kognitif siswa, (7) kemampuan siswa, (8) minat belajar siswa yang rendah, (9) keterbatasan pengetahuan konseptual, (10) kesalahan memahami buku teks, (11) penggunaan bahasa dalam buku teks, (12) aktivitas pembelajaran, (13) penjelasan guru, dan (14) media pembelajaran lain yang menyesatkan [5,9,13].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hal ini dapat menjadi hambatan pada siswa untuk memahami konsep-konsep yang lebih kompleks [6]. Jika hal ini terus terjadi, siswa akan kehilangan motivasi belajar dan berimbas pada hasil belajarnya yang menurun [11].…”
Section: Pendahuluanunclassified