Interactions in an Inclusive Classroom: The Effects of Visual Status and Setting

Abstract

This study examined the effect of visual status (visually impaired or sighted) and setting (indoor or outdoor) on the social behaviors of preschool-age children in an inclusive setting. It found that regardless of their visual status, the children spent significantly more time near sighted children than near visually impaired children.

Use of Feedback from Sighted Peers in Promoting Social Interaction Skills

“…Meaningful feedback is important, not only for social interaction, but for accurate selfevaluation by individuals who are visually impaired. Because of the lack of meaningful feedback, visually impaired persons may find it difficult to comprehend a conversation (D'Allura, 2002;McGaha & Farran, 2001) and, at times, may stop conversing. Hence, the inadequate conversational skills of others may indirectly influence the conversation skills and, what is more important, the social interaction of individuals who are visually impaired.…”

Peranan Orang Tua Dalam Pengembangan Kompetensi Social Anak Tunanetra

“…Ayah dan ibunya akan merasa kecewa, sedih, malu, dan berbagai bentuk emosi lainnya. Mereka mungkin akan merasa bersalah atau saling menyalahkan, mungkin akan diliputi oleh rasa marah yang dapat meledak dalam berbagai cara, dan dalam kasus yang ekstrim bahkan dapat mengakibatkan perceraian (Kingsley, 1999 (McGaha & Farran, 2001). Anak tunanetra memilih untuk berinteraksi dengan orang dewasa karena interaksi ini mungkin lebih bermakna dan menstimulasi daripada interaksi dengan teman sebayanya, dan orang dewasa dapat mengkompensasi keterbatasan keterampilan sosial anak tunanetra itu, misalnya dengan mensubstitusi isyarat visual dengan isyarat verbal atau taktual.…”

“…Sehubungan dengan setting tempat bermain, Preisler (McGaha & Farran, 2001) menemukan bahwa anak tunanetra lebih senang bermain di dalam ruangan daripada di luar, dan menghindari tempat terbuka yang luas, terutama yang tidak memiliki landmark sebagai titik rujukan. Hal ini tampaknya terkait dengan kurangnya keterampilan orientasi dan mobilitas anak tunanetra.…”

Inquiry-Based Education for Students with Visual Impairment

“…Arguably, social interaction to promote learning is essential for all students. However, students with a visual impairment may need more opportunities for educationally meaningful interaction than students with sight [26][27][28][29]. Wolffe and Sacks [30] found that students with a visual impairment spend more time alone than peers with sight.…”