2023
DOI: 10.17977/um063v3i6p653-666
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Interaksi sosial antara mahasiswa pemeluk Agama Kristen dengan mahasiswa pemeluk Agama Islam di lingkungan FISH Unima

Abstract: The purpose of this study was to find out the forms and inhibiting factors of social interaction between Christian and Muslim students at FISH Unima. The method used in this research is descriptive qualitative method. The results showed that Christian and Muslim students had a good relationship. They put forward a high attitude and tolerance by accepting and appreciating the differences that exist. (1) the forms of interaction that exist between Christian and Muslim students are associative and dissociative. T… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
2
0
2

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(4 citation statements)
references
References 9 publications
0
2
0
2
Order By: Relevance
“…Dapat dilihat dalam beberapa wawancara terhadap mahasiswa pendidikan kimia. "Memadukan ilmu umum dan ilmu agama, merupakan dua hal yang baik diterapkan, karena keduanya memang harus dipelajari karena saling berkaitan satu sama lain, awalnya dapat materi perkuliahan emang sangat membingungkan setelah dijalani dan dipelajari melalui penyampaian dan diskusi kelompok jadi paham, adanya integrasi dan interkonektif bagi mahasiswa sangat baik karena semuanya saling berhubungan" [1]. Dari hasil wawancara mahasiswa Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0) 146 tersebut bahwa integrasi sangat baik diterapkan karena memadukan ilmu umum dan ilmu agama, interkonektif pembelajaran ilmu, sosial dan humaniora saling terhubung karena setiap ilmu umum selalu berkaitan dengan ilmu agama.…”
Section: Perspektif Mahasiswa: Integrasi-interkonektifunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Dapat dilihat dalam beberapa wawancara terhadap mahasiswa pendidikan kimia. "Memadukan ilmu umum dan ilmu agama, merupakan dua hal yang baik diterapkan, karena keduanya memang harus dipelajari karena saling berkaitan satu sama lain, awalnya dapat materi perkuliahan emang sangat membingungkan setelah dijalani dan dipelajari melalui penyampaian dan diskusi kelompok jadi paham, adanya integrasi dan interkonektif bagi mahasiswa sangat baik karena semuanya saling berhubungan" [1]. Dari hasil wawancara mahasiswa Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0) 146 tersebut bahwa integrasi sangat baik diterapkan karena memadukan ilmu umum dan ilmu agama, interkonektif pembelajaran ilmu, sosial dan humaniora saling terhubung karena setiap ilmu umum selalu berkaitan dengan ilmu agama.…”
Section: Perspektif Mahasiswa: Integrasi-interkonektifunclassified
“…Integrasi dalam perguruan tinggi sangat baik diterapkan karena memadukan ilmu agama dan umum, dengan adanya integrasi mahasiswa, ilmu pengetahuan yang diperoleh dan pemahaman terkait dengan ilmu sosial dan humaniora dan ilmu agama jauh lebih berkembang. Prodi pendidikan kimia mempelajari ilmu sosial dan humaniora yang memiliki pemikiran yang berbeda-beda, setiap mahasiswa memiliki sosial yang berbeda satu sama lain [1].…”
unclassified
“…Aspects of learning must also be examined. Human variables (facilitators and learning residents, for example), instructional material factors, learning time factors, facility factors, and learning aids are examples of these aspects (Tuerah et al, 2023).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Even if cultural and religious differences exist, wisdom and community harmony that is able to adapt and adjust amongst people will live and flourish in harmony, yet tolerance among people is still beneficial with kinship as a bridge for emotional interactions (Tuerah et al, 2023). Despite the fact that Islam exists in the Javanese Village of Tondano and the Minahasa Christian community has been harmonious through marriage, kinship, and creating a social space together for encounters between two diverse societies that are yet peaceful (Kamurahan, 2018).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%