2018
DOI: 10.23971/jsam.v14i2.928
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Interkoneksi Nilai-Nilai Huma Betang Kalimantan Tengah dengan Pancasila

Abstract: <div><table cellspacing="0" cellpadding="0" align="left"><tbody><tr><td align="left" valign="top"><p class="AbstractText"><em>Huma betang </em> is a typical traditional house inhabited by Dayak people. The life intertwined from the residents of the Betang Huma is safe, peaceful and warmly in  differences. This research is a qualitative research with an empirical and normative approach focusing on the philosophy of <em>Huma betang </em> and its relatio… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
3
0
5

Year Published

2019
2019
2024
2024

Publication Types

Select...
8

Relationship

1
7

Authors

Journals

citations
Cited by 9 publications
(8 citation statements)
references
References 0 publications
0
3
0
5
Order By: Relevance
“…Sikap Masyarakat Desaa Tumbang Liting (Penyang Hinje Simpei, Belum Bahadat, Gotong Royong) Kalimantan Tengah yang merupakan bagian dari bangsa Indonesia yang dihuni oleh berbagai suku, ras, golongan dan agama, memiliki sebuah agama leluhur yang di anut oleh masyarakat. Suku Dayak yang pada mulanya disebut sebagai agama Helu (Dahulu), agama ngaju (karena dipeluk oleh suku dayak ngaju), selanjutnya pada zaman Zending pada awal tahun 1930 disebut agama Haiden dan sejak jaman penjajahan jepang barulah muncul sebutan Kaharingan (setelah integrasi menjadi Hindu Kaharingan), (Pelu & Tarantang, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sikap Masyarakat Desaa Tumbang Liting (Penyang Hinje Simpei, Belum Bahadat, Gotong Royong) Kalimantan Tengah yang merupakan bagian dari bangsa Indonesia yang dihuni oleh berbagai suku, ras, golongan dan agama, memiliki sebuah agama leluhur yang di anut oleh masyarakat. Suku Dayak yang pada mulanya disebut sebagai agama Helu (Dahulu), agama ngaju (karena dipeluk oleh suku dayak ngaju), selanjutnya pada zaman Zending pada awal tahun 1930 disebut agama Haiden dan sejak jaman penjajahan jepang barulah muncul sebutan Kaharingan (setelah integrasi menjadi Hindu Kaharingan), (Pelu & Tarantang, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Rumah panyai merupakan rumah adat yang memiliki ciri khas berupa struktur bangunan panjang dengan atap melengkung yang tinggi dan terbuat dari kayu ulin yang kuat dan tahan lama. Rumah panyai bentuk panggung dengan ketinggian tiga sampai lima meter dari tanah (Tarantang, 2018). Rumah panyai memiliki fungsi sebagai tempat tinggal komunal bagi satu atau beberapa keluarga yang tergabung dalam satu suku atau komunitas Dayak Mualang.…”
Section: ) Selayang Pandang Rumah Panyaiunclassified
“…Tolerance in the Ngaju Dayak language is Kasabar (Siyok, 2018) The value of tolerance is an attitude of respect for the differences or backgrounds of others. The value of tolerance in huma betang differs from one religion to another but remains harmonious and peaceful (Pelu & Tarantang, 2018). Among the Ngaju Dayak tribe who mostly inhabit the Central Kalimantan region, the appreciation for this difference is based on the philosophy of " punduk bawui punduk hadangan, punduk manuk punduk bawui " which means that when slaughtered or slaughtered pigs, buffalo and chickens are also slaughtered (Normuslim, 2020).…”
Section: Tolerance ( Patience )mentioning
confidence: 99%