Islamic Corporate Governance Dan Kinerja Keuangan Unit Usaha Syariah (UUS) Periode 2013-2017

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengungkapan Islamic Corporate Governance (ICG)dan Intellectual Capital (IC) terhadap kinerja keuangan UUS . Pengungkapan ICG diukur menggunakan pedoman Good Governance Bisnis Syariah (GGBS) yang dikeluarkan KNKG (2011), Intellectual Capital diukur dengan iB-VAIC (Ulum,2013) dan kinerja keuangan diukur dengan rasio profitabilitas, yaitu ROA. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian ini terdiri dari 18 UUS dari periode 2013-2017. Data sekunder diambil dari annual reportdan laporan keuangan triwulan ke-IV khusus UUS dari bank konvensional induk yang kemudian dianalis secara statistik dengan menggunakan metode analisis regresi data panel. Hasil penelitian menunjukka bahwa ICG tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan UUS danIntellectual Capital berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan UUS. PENDAHULUANKeberadaan bank Islam di Indonesia dipelopori oleh bank Muamalat yang berdiri pada tahun 1992. Muamalat terbukti mampu bertahan saat terjadi krisiskeuangan global 1998 dan kemudian mendorong pemerintah menyempurnakanaturan mengenai bank Islam di Indonesia. Pemerintah membuat peraturan yangmenegaskan bahwa Indonesia menganut dual banking system untuk sistem perbankannya. Hal tersebut disambut oleh bank konvensional Indonesia denganberlomba-lomba membentuk Unit Usaha Syariah (UUS) untuk mengembangkan usahanya.Sejak saat itu, tercatat hingga tahun 2017 telah ada 13 BUS dan 21 UUS dengan total 1.966 kantor yang beroperasi di Indonesia (SPS, 2017).Meskipun di Indonesia telah banyak segmen usaha yang menerapkan sistem keuangan syariah, namun perbankan syariah adalah yang paling dominan berkontribusi terhadap tumbuhnya keuangan syariah.Namun, perkembangan perbankan syariah yang pesat tidak serta merta sejalan dengan peningkatan market share perbankan syariah Indonesia. Perbankan syariah Indonesia hanya mampu memperoleh market share sebanyak 5,44% dari total market share perbankan nasional (OJK, 2017).Perolehantersebut terbilang kecil jika dibandingkan dengan market share di negara-negara lain, misalnya Malaysia 23,8%, Arab Saudi 51,1%, dan Uni Emirat Arab 19,6%. Denganmayoritas penduduk yangberagama Islam, seharusnya market shareIndonesia dapat mengungguli perolehanmarket share negara-negara tersebut. Lambatnya pertumbuhan perbankan syariah diduga disebabkan oleh kualitas bankbank Islam di Indonesia yang belum membaik terutama UUS yang beroperasi dibawah naungan

The Effect of Islamic Corporate Governance, Sharia Compliance, Islamic Social Responsibility on the Profitability of Sharia Banks

“…19 ICG measurements use the 2011 KNKG GGBS Index with a total indicator of 25. Source: Mardiani, 2019 If in the annual report (annual report) the item has been disclosed, then the score is "1", but if in the annual report (annual report) it is not disclosed, sub items will be given a score of "0". The formula used in ICG disclosures is to determine how large the level is as follows:…”

Pengaruh Islamic Corporate Governance, Intellectual Capital Dan Sharia Compliancec Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah

“…Keuntungan perbankan syariah yang meningkat ini menunjukkan kinerja keuangan yang baik (Kurniawati et al, 2021). Menurut Umiyati (2020) dan Mardiani et al (2019), peningkatan kinerja perbankan syariah melalui capaian profitabilitas dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: Islamic Corporate Governance (ICG), Intellectual Capital (IC) dan Sharia Compliance (SC).…”

“…Faktor pertama yang mempengaruhi profitabilitas yaitu Islamic Corporate Governance. ICG adalah suatu sistem yang dijalankan oleh perusahaan secara transparan dengan berlandaskan hukum Islam, bukan hanya meningkatkan akuntabilitas dan nilai tambah bagi pemegang saham, namun akuntabilitas kepada Tuhan (Mardiani et al, 2019). Selain itu, ICG juga merupakan sistem yang menjunjung tinggi kepatuhan syariah yang di dalamnya mengatur mekanisme kerja Dewan Pengawas Syariah, mekanisme kerja Dewan Direksi serta penerapan Etika Bisnis Syariah, tujuannya adalah untuk melindungi semua kepentingan.…”

Meta Synthesis of GCG, SSB, and CSR on Islamic Banking Performance

“…On the other hand, some research show insignificant influence of which mostly use indicators such as the board of directors and commissioners, audit committee, and foreign and managerial ownership (Ardana, 2019;Bukair & Rahman, 2015;Magdalena et al, 2017;Mollah & Zaman, 2015;Widhianningrum & Amah, 2012). The GCI indicators and self-assessment are each shown by three studies (Ajili & Bouri, 2018;Dian, 2012;Mardiani et al, 2019) and two studies (Ferdyant et al, 2014;Siswanti, 2016).…”

“…Similarly, the GCG implementation which uses the indicators of managerial and institutional ownership, and size of independent board of commissioners does not affect financial performance because the independent board of commissioners only fulfills the formal provisions of the law (Ardana, 2019). The lack of impacts on the GCG implementation on the financial performance of Islamic banks may be due to the limited information disclosed in annual reports and public doubts on Islamic principles applied to Islamic banking (Mardiani, Yadiati, and Jaenudin, 2019). In addition, implementing GCG by using an indicator of the proportion of independent commissioners is a formality used to comply with regulations in order the control function to be ineffective and resulting in decreased performance (Widhianningrum & Amah, 2012).…”