2020
DOI: 10.7454/jp.v5i2.263
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Islamic Revivalism in Indonesia: The Caliphate, Sharia, NKRI, Democracy, and the Nation-State

Abstract: This research examines Indonesian Islamic revivalist movements’ perspectives on the concepts of the nation-state and democracy. The Islamic revivalist movements studied in this research include Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Front Pembela Islam (FPI), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), and Forum Umat Islam (FUI). Following the fall of the authoritarian Suharto’s regime in 1998, Indonesia witnessed an escalation of Islamic activism whose goals revolve around the implementation of Sharia (Islamic law) and, to a … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
7
0
4

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
6
1

Relationship

2
5

Authors

Journals

citations
Cited by 14 publications
(11 citation statements)
references
References 3 publications
0
7
0
4
Order By: Relevance
“…Salah satu indikatornya melalui tema dan gagasan yang ditengarai tersusupi virus radikalisme, yang paling sering dikunjungi dan dicari oleh para peselancar internet. Kata kunci khilafah (Munabari et al, 2020) misalnya, menjadi kata yang paling sering dicari oleh masyarakat Indonesia pada lintasan dan laman tautan internet, bahkan periode 31 Maret 2019 sampai dengan 06 April 2019 popularitas khilafah berada pada skor 100 dari skala 0-100. Menjelang bulan Agustus 2019 skor tersebut turun sampai 60/100.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Salah satu indikatornya melalui tema dan gagasan yang ditengarai tersusupi virus radikalisme, yang paling sering dikunjungi dan dicari oleh para peselancar internet. Kata kunci khilafah (Munabari et al, 2020) misalnya, menjadi kata yang paling sering dicari oleh masyarakat Indonesia pada lintasan dan laman tautan internet, bahkan periode 31 Maret 2019 sampai dengan 06 April 2019 popularitas khilafah berada pada skor 100 dari skala 0-100. Menjelang bulan Agustus 2019 skor tersebut turun sampai 60/100.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Salim dan Azra (2003) berpendapat bahwa Islam politik setelah era Suharto dicirikan oleh apa yang dikenal sebagai "formalisasi Islam", terlihat dari meningkatnya tuntutan untuk penerapan hukum Islam dan menjamurnya ajaran Islam. Gerakan revivalis muncul seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Front Pembela Islam (FPI), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), dan Forum Umat Islam (FUI) di berbagai daerah di tanah air (Munabari et, al. 2020;Umam, 2019aUmam, , 2019b.…”
Section: Masa Orde Reformasiunclassified
“…Gerakan-gerakan ini telah membahas berbagai masalah, mulai dari masalah ekonomi seperti kenaikan harga bensin hingga pornografi, seperti yang tercermin dalam protes terhadap tuan rumah Miss World. Protes ini pada prinsipnya bertujuan untuk menyoroti ketidakmampuan pemerintah untuk mengatasi masalah yang ada sekaligus menawarkan syariah sebagai solusi mereka (Munabari et al, 2020). Sejak runtuhnya rezim Suharto pada 1998, Indonesia telah menyaksikan kebangkitan aktivisme Islam yang menyerukan penerapan syariah dan pembentukan kekhalifahan.…”
Section: Masa Orde Reformasiunclassified
“…Salvatore and Eickelman (2004) coined the term public Islam to connote such manifestation in which ideas and practices of Islam are articulated and contested in the public sphere (2). This can take a variety of forms ranging from the mounting Islamic activism launched by Islamic revivalist movements such as HTI (Hizbut Tahrir Indonesia or the Liberation Party of Indonesia), MMI (Majelis Mujahidin ICHSS Indonesia or Indonesian Holy Warriors), FPI (Front Pembela Islam or Islamic Defenders Front), and FUI (Forum Umat Islam or Forum of Islamic Community) demanding the implementation of sharia (Islamic law) in the country, the proliferation of da'wah (Islamic propagation) activities through cultural approaches that particularly appeal to Muslim youths such as FLP (Forum Lingkar Pena or Writing Circle Forum) to the increasing role of Islamic charity and relief organizations in the delivery of social services, disaster relief, and humanitarian aid (3)(4)(5)(6)(7)(8).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%