2007
DOI: 10.24259/perennial.v3i2.171
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Isolasi Dan Identifikasi Jamur Kayu Dari Hutan Pendidikan Dan Latihan Tabo-Tabo Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep

Abstract: Wood deterioration were generally occured by the activities of biological agents. Fungal can attack wood and lignoselulosic substances and cause staining and decaying. Its damage levels were vary depending on the attacking fungal species. Eventhough it poses some disadvantages, actually fungy have potential benefits for human life such as nutrient, energy resources, medicine, etc. Fungy from Tabo-tabo educational forest were collected, isolated,and identified in this study. Identification was conducted throug… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
2

Citation Types

0
0
0
5

Year Published

2018
2018
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(6 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
5
Order By: Relevance
“…Jamur memiliki kemampuan hidup pada benda mati (saprofit) atau mendapatkan nutrisi dari inang berupa makhluk hidup (mikoriza atau parasit). Selain itu berdasarkan pendekatan ekologi keberagaman jamur dapat dijadikan acuan untuk menentukan kondisi ekologis sebuah ekosistem [4].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Jamur memiliki kemampuan hidup pada benda mati (saprofit) atau mendapatkan nutrisi dari inang berupa makhluk hidup (mikoriza atau parasit). Selain itu berdasarkan pendekatan ekologi keberagaman jamur dapat dijadikan acuan untuk menentukan kondisi ekologis sebuah ekosistem [4].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Secara alami, jamur makro lebih menyukai hidup pada lingkungan dengan suhu dan intensitas cahaya rendah, serta kelembapan tinggi, sehingga di lapangan banyak ditemukan pada vegetasi hutan yang rindang, lembap, dan tertutup naungan. Suhu optimum berbedabeda untuk setiap jenis, tetapi pada umumnya antara 22 C dan 35 C (Arif, Muin, Kuswinanti, & Harfiani, 2007).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Namun kondisi lingkungan ini masih dalam rentang kondisi pertumbuhan jamur makro secara umum. Menurut Chang dan Miles (2004), suhu pertumbuhan jamur makro di alam berkisar antara 22-35 C, kelembapan 50-70%, intensitas cahaya 380-720 lux ri (Arif et al, 2007), dan kisaran pH pertumbuhan 4-9 (Barnes, Zak, Denton, & Spurr, 1998).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Anggota genus Schizophyllum dan Pleurotus digunakan sebagai sumber pangan oleh masyarakat sekitar hutan Rubatn, Kecamatan Sompak, Kabupaten Landak. Menurut Arif et al (2007) secara umum jamur pangan memiliki kalori dan lemak yang rendah, dan 90% dari tubuh buah jamur adalah air.…”
Section: Pembahasanunclassified