Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran histopatologi ginjal tikus jantan setelah pemberian sirup umbi yakon. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terbagi dalam 3 kelompok yakni KK sebagai kelompok kontrol (akuades), KP sebagai Kelompok perlakuan: KP1 (Sirup umbi yakon tanpa inhibitor) dan KP2 (Sirup umbi yakon dengan inhibitor) masing-masing tiga ulangan. Parameter: degenerasi sel dan nekrosis sel pada histologi ginjal yang diamati menggunakan mikroskop. Analisis data menggunakan uji non-parametrik Kruskall-Wallis dan Uji Mann-Whitney yang diolah menggunakan sofware SPSS 16. Berdasarkan hasil histologi ginjal pemberian sirup umbi yakon dengan inhibitor menunjukkan presentase kerusakan lebih berat dibandingkan pemberian sirup umbi yakon tanpa inhibitor dengan parameter kerusakan: degenerasi hidrofik dan juga hyalin sebesar 27,7±11,8 pada tingkat kerusakan ringan (+) yakni kerusakan sel mencapai 25% dan sel yang mengalami nekrosis sel 22,1±9,6 pada tingkat kerusakan sedang (++) yakni kerusakan sel mencapai 50%. Berdasarkan skoring hasil uji Kruskall-Wallis menunjukkan adanya pengaruh pemberian sirup umbi yakon terhadap kerusakan histopatologi ginjal yang sangat segnifikan (P<0,000) dan hasil uji Man-Whitney menunjukkan pemberian sirup umbi yakon dengan inibitor mengalami kerusakan sel paling tinggi dengan skor rata rata 1,96±0,12 (P<0,000). Simpulan penelitian ini pemberian sirup umbi yakon dapat menimbulkan efek toksik pada gambaran histopatologi ginjal tikus jantan.