Jenis dan Jumlah Sedimen Urine Organik dan Anorganik pada Penderita Demam Typhoid Sebelum dan setelah Pemberian Antibiotik

Abstract

Salmonella typhi merupakan kuman pathogen penyebab demam typhoid yaitu suatu penyakit infeksi sistemik dengan gejala demam, gangguan saluran cerna, dan mual muntah. Demam dengan suhu yang tinggi, akan terjadi komplikasi seperti perubahan pada urin yang menjadi lebih gelap karena pecahnya sejumlah sel darah merah, dan gagal ginjal. Diagnosis tersebut perlu membutuhkan pemeriksaan, seperti pemeriksaan sedimen urine. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan jenis dan jumlah sedimen urine pada penderita demam typhoid sebelum dan setelahpemberianAntibiotik. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pasien yang positif demam typhoid di Puskesmas Gerung Kabupaten Lombok Barat dan sampel sebanyak 23 orang. Analisis data menggunakan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan jumlah sedimen urine sebelum pemberian Antibiotik adalah leukosit dan eritrosit abnormal (13,0%), epitel abnormal (47,8%), Kristal klasium abnormal (4,3%). Jumlah sedimen urine setelah pemberian Antibiotik adalah leukosit normal (100%), tidak ditemukan leukosit abnormal, eritrosit normal (56,5%) dan tidak ditemukannya eritrosit abnormal, sel epitel normal (60,8%), dan tidak ditemukannya sel epitel abnormal.

Profil mikroskopis sedimen urin pada kondisi glukosuria di Laboratorium Klinik Prodia, Banda Aceh

“…Sel epitel merupakan unsur sedimen urine organik yang dapat ditemukan pada kedaan normal tanpa glukosuria akan tetapi menunjukan kondisi patologis seperti infeksi, radang, dan batu dalam saluran kemih apabila jumlahnya lebih dari 1 sel/LPB. (Diarti et al, 2021). Hasil penelitian yang ditemukan tersebut, yaitu pada responden dengan sedimen urin sel epitel gepeng pada kondisi glukosuria diatas normal, sangat besar peluang mereka terhadap kemungkinan dalam kondisi patologis seperti infeksi, radang, dan batu dalam saluran kemih.…”

“…Leukosituria merupakan salah satu tanda adanya peradangan pada saluran kemih (mencakup ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra). Leukosituria dapat terjadi pada keadaan infeksi maupun inflamasi saluran kemih (Almahdaly, 2012 dalam Diarti et al, 2021). Oleh karena itu, responden yang mempunyai sedimen urin sel luekosit pada kondisi glukosuria diatas normal, kemungkinan mereka yaitu dalam kondisi infeksi maupun inflamasi saluran kemih.…”

“…Adanya Kristal dalam urine mengidentifikasi adanya gangguan pada fungsi ginjal. Selain itu adanya kristal dalam urine juga menunjukan adanya predisposisi antara lain infeksi yang dapat menimbulkan penyakit yang sering disebut dengan kencing batu (Diarti et al, 2021). Adanya sel bakteri dan ragi menunjukan terjadi infeksi pada saluran kemih (Hasan & Rafika, 2021).…”