2018
DOI: 10.24329/aspikom.v3i4.185
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Jurnalisme Sensitif Bencana Dalam Manajemen Pencarian, Pengelolaan Informasi Dan Pemberitaan Bencana Di Ruang Redaksi

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
2
0
6

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(8 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
6
Order By: Relevance
“…Di sisi lain media cenderung berfokus pada bencana sebagai event, sehingga para jurnalis hanya mengejar informasi pada sisi-sisi sensasional dan euphoria tanpa ada pendalaman materi dan data (Nazaruddin, 2015). Dalam posisi ini media melupakan perannya sebagai pembawa pesan optimisme agar publik dapat menghadapi bencana dan bangkit usai bencana melanda (Sukmono & Junaedi, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Di sisi lain media cenderung berfokus pada bencana sebagai event, sehingga para jurnalis hanya mengejar informasi pada sisi-sisi sensasional dan euphoria tanpa ada pendalaman materi dan data (Nazaruddin, 2015). Dalam posisi ini media melupakan perannya sebagai pembawa pesan optimisme agar publik dapat menghadapi bencana dan bangkit usai bencana melanda (Sukmono & Junaedi, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Narasi harapan dan solusi yang ditekankan oleh dua portal berita dalam pemberitaannya berguna bagi publik dalam menghadapi situasi pandemi. Penelitian ini menunjukkan bahwa media telah mempraktikkan jurnalisme optimisme (Sukmono & Junaedi, 2018). Meskipun belum terlalu dominan, setidaknya hasil penelitian mengindikasikan bahwa media telah berjalan ke arah itu.…”
Section: Tone Berita Covid-19: Menanamkan Kekhawatiran Sekaligus Membangun Harapanunclassified
“…Media juga kerap melakukan dramatisasi dan mengeksploitasi sisi traumatisme korban bencana (Gama, 2009). Selain itu, media menghadapi berbagai tantangan, seperti rendahnya mutu liputan, kurangnya kapabilitas reporter, hingga kurangnya kesadaran dalam mengedepankan kepentingan publik (Sukmono & Junaedi, 2018). Hal ini menjadikan bahasan mengenai jurnalisme bencana selalu relevan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pemberitaan tentang bencana masih mengalami berbagai masalah, di antaranya terkait akurasi dan verifikasi (Sukmono & Junaedi, 2018), terlalu memistifikasi peristiwa (Mawalia, 2018), tidak berempati pada korban, serta melakukan komodifikasi dan politisasi bencana (Arif, 2014). Padahal jurnalisme bencana memiliki nilai khusus karena sulit diprediksi dan dampak yang ditimbulkan sangat luar biasa (Sanusi, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Beberapa penelitian terdahulu yang sejenis telah banyak dlakukan diantaranya adalah tentang jurnalisme sensitif bencana dalam manajemen pencarian, pengelolaan, informasi dan pemberitahuan bencana di ruang redaksi. Penelitian ini menjelaskan bahwa, pentingnya seorang wartawan untuk memiliki kemampuan dalam mendapatkan akurasi dan verifikasi data dalam kegiatan liputan bencana dan sekaligus memberikan harapan kepada warga yang terdampak bencana (Sukmono, Filosa Gita & Junaedi, 2018).…”
unclassified