Objective: To describe the case of contraceptive choices for women with intellectual disabilityMetode: A case reportResults: In the case of intellectual disability, we need to perform a holistic approach to the patient.Conclusion: Contraceptive method selection needs much consideration such as medical, ethical, law, and social aspect, therefore it's recommended to start giving an informed choice since antenatal care. The downside of this case is that medical practitioners often overlook the patient's degree of intellectual disability, hence, the patients' judgement, compliance, and self-treatment of complications. The result of counselling with the patient's family, they have chosen LARC method for this patient. Sterilization for eugenic reasons cannot be done because it violates law and ethics of medical practice in Indonesia.Keywords: eugenics, contraceptive, intellectual disability, sterilization.
Abstrak
Tujuan: Untuk menjelaskan tentang kasus pemilihan alat kontrasepsi untuk perempuan dengan disabilitas intelektualMetode: Laporan kasusKonklusi: Pemilihan alat kontrasepsi memerlukan pertimbangan berberapa aspek seperti factor medis, etika, hukum, dan sosial. Maka itu, edukasi tentang informed choice alat kontrasepsi perlu diberikan sejak mulai antenatal care. Kekurangan pada kasus ini yaitu tenaga medis tidak menilai derajat keparahan disabilitas intelektual pasien. Oleh karena itu, tenaga medis tidak dapat menilai tingkat kemampuan dalam pertimbangan, kepatuhan, dan perawatan diri sendiri terhadap komplikasi penyakit. Hasil dari konseling dengan keluarga pasien, mereka memilih metode LARC untuk pasien. Tindakan sterlisasi untuk alasan eugenik tidak dapat dilakukan, karena tindakan tersebut melanggar etika dan hokum praktik medis yang berlaku di Indonesia.Kata kunci: disabilitas intelektual, eugenik, kontrasepsi, sterilisasi.