“…Berdasarkan penjelasan di atas, dan juga berdasarkan kepada hasil penelitian yang dilakukan oleh (Afrozi, et al, 2017) tentang Pembuatan Sabun Dari Limbah Minyak Jelantah Sawit Dan Ekstrak Daun Serai Dengan Metode Semi Pendidihan, yang dilakukan oleh (Adriani, et al, 2020) tentang Formulasi Sabun Cuci Dari Minyak Jelantah Dengan Penambahan Air Asam Sunti, yang dilakukan oleh (Dimpudus, et al, 2017) tentang Formulasi Sediaan Sabun Cair Antiseptik Ekstrak Etaol Bunga Pacar Air (Impatiens balsamina) Dan Uji Efektivitasnya Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Secara In Vitro, yang dilakukan oleh (Widyasanti, et al, 2019) tentang Pembuatan Sabun Cair Berbahan Baku Minyak Kelapa Dengan Berbagai Variasi Konsentrasi Ekstrak Teh Putih, yang dilakukan oleh (Mardiana & Solehah, 2020) tentang Pembuatan Sabun Berbahan Dasar Minyak Jelantah Dengan Penambahan Gel Lidah Buaya Sebagai Antiseptik Alami, yang dilakukan oleh (Gusviputri, et al, 2013) tentang Pembuatan Sabun Dengan Lidah Buaya (Aloe Vera) Sebagai Antiseptik Alami, yang dilakukan oleh (Sukeksi, et al, 2018) tentang Pembuatan Sabun Transparan Berbasis Minyak Kelapa Dengan Penambahan Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia) Sebagai Bahan Antioksidan, yang dilakukan oleh (Rahman, et al, 2018) tentang Perbandingan Efektifitas Cuci Tangan Tujuh Langkah Dengan Air Dan Dengan Sabun Cuci Tangan Cair Dalam Menjaga Kebersihan Tangan Pada Mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas Jambi, dan yang dilakukan oleh (Fatimah & Wardana, 2019) tentang Kajian Daun Kemangi (Ocimum Bacillium) Sebagai Bacterial Deactivated Agent (BDA) Pada Sintesis Sabun Cair Cuci Tangan Dari Minyak Jelantah. Maka kami berinisiatif untuk melaksanakan penelitian ini, yang akan memanfaatkan minyak jelantah dan KOH sebagai bahan baku menjadi sabun cuci tangan atau hand soap, sehingga kami dapat mengurangi limbah dan juga bisa mendapatkan sabun cuci tangan atau hand soap yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri yang ada di tangan.…”