2014
DOI: 10.24198/cna.v2.n1.9140
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

KAJIAN FITOKIMIA EKSTRAK KULIT BIJI KAKAO (Theobroma cacao L.)

Abstract: Kulit biji kakao memiliki komponen fitokimia yang diduga berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan pengawet alami. Tujuan dari penelitian ini adalah menetapkan komponen fitokimia yang terekstrak dari kulit biji kakao dan mengetahui potensi toksisitas ekstrak kulit biji kakao. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen yang dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan skrining fitokimia, kulit biji kakao yang diekstrak menggunakan etanol 70% mengandung alkaloid, … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

1
14
0
12

Year Published

2018
2018
2024
2024

Publication Types

Select...
8
1

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 34 publications
(27 citation statements)
references
References 17 publications
1
14
0
12
Order By: Relevance
“…Buah cokelat banyak mengandung antioksidan seperti senyawa flavonoid [5] dan senyawa fenolik antara lain ketakin, epiketakin, proantosianin, asam fenolat, tannin, dan vitamin C [6]. Selain itu, kulit buah cokelat juga mengandung 2,3-butanol (6,45 %), benzenaacetic acid (2,33 %), caffein (23,51 %), dan theobromine (65,99 %) [7], kadar air pada kulit buah segar adalah79,50 % serta pada kulit buah kering 17,96 % [8]. Kulit buah cokelat selama ini dianggap sebagai limbah dan masih sedikit penggunaannya yaitu hanya sebagai pakan ternak.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Buah cokelat banyak mengandung antioksidan seperti senyawa flavonoid [5] dan senyawa fenolik antara lain ketakin, epiketakin, proantosianin, asam fenolat, tannin, dan vitamin C [6]. Selain itu, kulit buah cokelat juga mengandung 2,3-butanol (6,45 %), benzenaacetic acid (2,33 %), caffein (23,51 %), dan theobromine (65,99 %) [7], kadar air pada kulit buah segar adalah79,50 % serta pada kulit buah kering 17,96 % [8]. Kulit buah cokelat selama ini dianggap sebagai limbah dan masih sedikit penggunaannya yaitu hanya sebagai pakan ternak.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Filtrat dipisahkan dari residunya, kemudian dipekatkan menggunakan vacuum rotary evaporator pada suhu 45 o C dan kecepatan 60 RPM. Proses ekstraksi dihentikan setelah semua metanol menguap dan diperoleh hasil ekstrak berwarna coklat kekuningan (Kayaputri et al, 2014).…”
Section: Pembuatan Ekstrak Metanolunclassified
“…In that situation, additional antifungal therapy are needed (Pereira et al, 2015). the process of producing dry cocoa beans produces waste called cacao rind and pulp, then the processing dried cacao bean into cacao products produces waste called cacao bean shells (Kayaputri et al, 2014). Indonesian cacao fruit production was 686,946 tons in 2018 (Direktorat Jendral Perkebunan (Ditjenbun), 2017), and 3.6% of this cacao fruit was cacao bean shells (Kim, et al, 2014), therefore 24,730 tons cacao bean shells be produced.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Mann-Whitney Post Hoc was done, showed significant differences betwen groups. which can be used as antifungals (Kayaputri et al, 2014). Flavonoids inhibit the growth of (Dheeb, 2015).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%