Kegiatan eksplorasi gas alam yang dilakukan oleh PT Lapindo Brantas menyebabkan semburan lumpur panas Lapindo sejak 29 Mei 2006 hingga saat ini masih menimbulkan beberapa permasalahan. Sehingga, diharapkan dengan adanya pemanfaatan lumpur Lapindo dapat mengurangi dampak negatif lumpur Lapindo terhadap lingkungan dan memberikan nilai tambah bagi lumpur Lapindo sendiri. Studi literatur ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan dan karakteristik lumpur Lapindo jika digunakan sebagai adsorben. Berdasarkan hasil studi literatur disimpulkan bahwa lumpur Lapindo berpeluang dimanfaatkan sebagai adsorben karena didominasi kandungan SiO 2 sebesar 44,8%-53,4%, diikuti oleh Fe 2 O 3 , dan Al 2 O 3 . Aktivasi kimia dan fisika dapat meningkatkan kemampuan lumpur Lapindo sebagai adsorben dengan adanya kenaikan rasio jumlah SiO 2 /Al 2 O 3 dari (2 -3) : 1 menjadi (5 -6) : 1. Serta hasil analisis BET menunjukkan adanya kenaikan luas area permukaan dari 37,289 m 2 /g menuju 116,953 m 2 /g, dan diameter pori dari 6,45 nm menuju 22,15 nm. Adsorben lumpur Lapindo memiliki kemampuan terbaik mengadsorpsi ion logam Ni sebesar 98,31%, zat warna reaktif sebesar 98,07%, serta menurunkan kadar COD dan BOD sebesar 98,04% dan 43,41%.