Kajian tarekat Qadiriyah di Banten ini perlu untuk didalami dan diketahui melalui sebuah kajian dan penelitian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka, teknik pengumpulan data melalui buku, jurnal, majalah, laporan dan sumber tulisan yang relevan dengan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) suluk yang merupakan proses awal mengenal Tuhan. 2) dzikir yang dikuatkan dalam lantunan qadariyah adalah pembacaan kalimat tauhid dengan cara berbeda yang diajarkan oleh guru. 3) membaca doa; Tarekat Qadiriyah menggunakan “Ibadallah Rijalallah”, 4) puasa merupakan puasa unik yang dilakukan siswa atas perintah guru. 5) manaqiban, yaitu pembacaan teks-teks yang berkaitan dengan kesetiaan terhadap kebaikan akhlak syekh Abdul Qadir al-Jailani. 6) hataman, kegiatan rutin yang dilakukan oleh tarekat qadiriyah secara bersama-sama. Implikasi penelitian bahwa praktek Tarekat Qadiriyah menjadi tradisi masyarakat Banten dan mengakar menjadi budaya yang tidak dapat ditinggalkan. Implikasi dari kegiatan penelitian ini adalah: 1) penguatan identitas keislaman local, 2) pengembangan Pendidikan agama, 3) pemahaman yang mendalan tentang pluralitas, 4) penggalakan program binaan dan pelatihan, 5) kontribusi terhadap pembangunan masyarakat, 6) penguatan jaringan kolaborasi dengan pihak terkait, 7) pengembangan literatur edukasi. Implikasi tersebut dapat dijadikan pandangan dasar dalam mendesain dan pengambilan sebuah keputusan.