Jumlah penduduk memiliki hubungan erat dengan perkembangan transportasi dan jumlah penggunaan jalan yang ditunjukkan dengan tingkat kemacetan karena kepadat kendaraan. Upaya pemerintah melalui pembangunan jalan tol merupakan salah satu inovasi bentuk kebijakan pelayanan kepada masyarakat. Termasuk rencana pelayanan melalui Multi Line Free Flow (MLFF) yaitu metode pembayaran tanpa berhenti, karena pada kendaraan ditempelkan Sensor RDH. Tujuan penelitian adalah menjelaskan persepsi masyarakat terhadap kebijakan Multi Line Free Flow (MLFF), dengan terlebih awal menggambarkan karakter umum dari pengguna jalan toying akan mendukung atau memperlambat berjalannya kebijakan ini. Metode peneltian adalah metode survey (Moleong, 2007) dengan pendekatan kualitatif (Sugiono, 2009). Informan yang diwawancarai sebanyak 50 orang, melalui penyebaran angket secara online. Hasil penelitian menemukan bahwa masih terdapat 30 persen pengguna jalan tol tidak siap kartu dan kecukupan saldo saat memasuki tol dan 64 persen baru membeli dan mengisi ulang kartu saat memasuki gerbang tol. Terkait metode pembayaran MLFF menunjukkan 74,5 persen pengguna jalan tol tidak mengetahui kebijakan MLFF ,sumber informasi tentang MLFF diperoleh terbesar dari media 46,6 persen dan 38,4 persen baru mengetahui dari pengisian angket. Kesimpulan metode MLFF menurut responden sangat bermanfaat (80%) dan memudahkan (94%). Adapun hambatan yang akan dihadapi adalah ketidak disiplinan pengguna jalan tol (78%) dan gangguan jaringan pada sensor RHD (22%). Harapan pengguna tol bahwa kebijakan MLFF masih perlu disosialisasi secara intensif (66%), dukungan fasilitas jalan (6%) dan jaringan cepat dan baik (28%).