Kajian Perkembangan Industri Buku Cerita Anak Bergambar di Indonesia pada Era Digital

Abstract

Perkembangan teknologi di era digital turut memberikan pengaruh ke perkembangan buku cerita bergambar. Studi ini bertujuan untuk melihat perkembangan buku cerita anak bergambar di Indonesia pada era digital, terutama terkait dengan pengaplikasian konsep hypermedia (penggabungan berbagai format media), interaktivitas (interaksi antara pembaca dengan teks atau media baca), dan gamifikasi (pengaplikasian elemen dan prinsip gim dalam teks bacaan). Dengan melakukan kajian secara desk research dan wawancara dengan orang tua, temuan studi ini menunjukkan bahwa sudah semakin banyak buku cerita anak bergambar yang hadir dalam format digital di Indonesia, terutama e-book. Selain itu, sudah mulai bermunculan juga aplikasi buku yang dilengkapi dengan elemen hypermedia, interaktivitas, dan gamifikasi. Meskipun demikian, orang tua masih cenderung memilih buku berformat fisik daripada digital untuk anaknya. Alasannya adalah walaupun kehadiran buku berformat digital telah menawarkan sejumlah kelebihan, namun sifatnya masih menjadi pelengkap atau alternatif, alih-alih menggantikan keberadaan buku fisik secara sepenuhnya.

Pengaruh Teknologi terhadap Pendidikan Anak Usia 7 Tahun

“…Orang tua yang memberikan CT A dengan berbagai alasan membuat anak secara tidak terstruktur dapat mengakses berbagai hal, dan yang banyak menarik perhatian salah satunya adalah game. Bahkan buku cerita anak bergambarpun berkembang menuju digital (Lutfiputri, N., 2022). Apabila semua media pendidikan anak sudah mengarah menuju digital, maka penggunaan CT A pada anak harus dimaksimalkan dan diproteksi sebaik mungkin.…”

Buku Cerita Bergambar Digital “Baso dan Pinisi yang Rusak” untuk Meningkatkan Literasi Budaya Maritim Anak

“…Ahli media menambahkan panduan secara rinci untuk guru agar lebih mudah dalam menerapkan media kepada anak usia dini. Para ahli juga setuju menggunakan lagu merupakan pelengkap untuk merecall pengetahuan anak mengenai cerita, hal ini menegaskan penelitian terdahulu mengenai lagu dapat membantu fokus anak [33]- [35]. Pada penelitian terdahulu juga mengharapkan untuk menggunakan lagu berbasis budaya sehingga manfaat pembelajaran berdampak pada pelestarian kekayaan kearifan lokal [36].…”