2018
DOI: 10.32487/jtt.v6i1.437
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kajian Simpang Tiga Tak Bersinyal Kariangau Km. 5,5 Kelurahan Karang Joang Balikpapan Utara Menggunakan Permodelan Vissim Menjadi Simpang Bersinyal

Abstract: Balikpapan as a developing city had a constant increasing in vehicle volume every year, it cause majority of traffic network in Balikpapan could not handle the increasing of vehicle volume in some of the road and intersection which cause traffic jam, one of the worst case is Kariangau intersection in km 5.5. Hopefully the result of this study will give accurate modeling and analyzing performance of Kariangau intersection and give alternative solution to increase performance of Kariangau intersection. The metho… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
Order By: Relevance
“…Terdapat peraturan lalu lintas yang telah ditetapkan untuk menentukan pengguna yang mempunyai hak terlebih dahulu untuk menggunakan persimpangan sehingga dapat meminimalisir terjadinya konflik. Saputro (2018) menyebutkan bahwa persimpangan sebidang dikelompokkan menjadi tiga bagian menurut cabangnya yaitu pertama pertemuan sebidang bercabang tiga, kedua pertemuan sebidang bercabang empat, dan ketiga pertemuan sebidang bercabang banyak. Sedangkan menurut pengaturannya, persimpangan sebidang dibagi menjadi dua yaitu persimpangan tak bersinyal, dan persimpangan bersinyal.…”
unclassified
“…Terdapat peraturan lalu lintas yang telah ditetapkan untuk menentukan pengguna yang mempunyai hak terlebih dahulu untuk menggunakan persimpangan sehingga dapat meminimalisir terjadinya konflik. Saputro (2018) menyebutkan bahwa persimpangan sebidang dikelompokkan menjadi tiga bagian menurut cabangnya yaitu pertama pertemuan sebidang bercabang tiga, kedua pertemuan sebidang bercabang empat, dan ketiga pertemuan sebidang bercabang banyak. Sedangkan menurut pengaturannya, persimpangan sebidang dibagi menjadi dua yaitu persimpangan tak bersinyal, dan persimpangan bersinyal.…”
unclassified