Di tengah arus politik yang sedang memanas mendera negeri ini, puisi menjadi salah satu bahan alternatif yang digunakan untuk menyuarakan aspirasi. Fadli Zon merupakan salah satu tokoh yang sedang hangat dibicarakan di media. Sejak kemunculan puisi berjudul “Doa yang Tertukar” dan membuat heboh publik, Fadli terus melahirkan puisi-puisi baru yang membuat suasana politik semakin memanas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menginterpretasi gaya bahasa yang digunakan dalam puisi-puisi Fadli Zon. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian dekriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan berupa dokumen puisi-puisi Fadli Zon yang dinilai viral serta dimuat di twitter dan instagram. Puisi-puisi tersebut berjudul “Doa yang Ditukar”, “Sajak Orang Kaget”, “Arah Baru”, dan “Rakyat Bergerak”. Penelitian ini menggunakan analisis isi sebagai teknik pengumpulan data, untuk mengumpulkan dan mempelajari data tertulis puisi-puisi Fadli Zon. Validitas data diperiksa dengan triangulasi teori dan menggunakan teknik interaktif atau mengalir sebagai teknik analisis data. Teknik interaktif meliputi tahap reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya bahasa yang paling dominan digunakan Fadli Zon seperti personifikasi, innuendo, sarkasme, sinisme, epitet, aliterasi, epizeukis, anaphora, dan andiplosis. Beberapa gaya bahasa yang ditemukan dalam puisi-puisi Fadli Zon tersebut, bertujuan untuk memberikan penekanan makna salah satunya yaitu untuk menyindir kebijakan pemerintah yang dianggapnya tidak sesuai dengan keinginannya.