Dewasa ini, dunia industri terus berkembang secara pesat, dan peran instrumentasi menjadi sangat krusial dalam menjaga efisiensi dan juga kendali operasi. Teknologi instrumentasi industri, seperti pressure transmitter, menjadi penting digunakan di berbagai sektor industri untuk mengukur tekanan liquid atau fluida. Namun, alat ukur memerlukan upaya kalibrasi secara berkala sebagai bentuk pemeliharaan ataupun saat instrumentasi tersebut tidak mampu membaca secara akurat pada kondisi tertentu. Ketidakakuratan pembacaan menyebabkan dampak yang signifikan pada suatu proses. Sebagai upaya bentuk perbaikan. Metode zero calibration menjadi salah satu teknik penting dalam memastikan alat dapat membaca nilai nol yang tepat saat tidak adanya input atau masukan. Sehingga mampu meningkatkan akurasi pengukuran secara keseluruhan Studi kasus ini dilakukan di salah satu industri, industri ini menggunakan pressure transmitter untuk mengukur tekanan buburan kertas sebesar maksimal 6 bar pada proses sebelum dan setelah refining. Refining adalah sebuah proses mekanis yang melibatkan penggunaan mesin refiner untuk menggiling bubur serat atau pulp guna menghasilkan serat yang lebih halus dan optimal dalam pembuatan kertas. Sehingga, penting menjaga hasil pengukuran pressure transmitter tetap akurat dengan kalibrasi sehingga tidak mengganggu berjalannya proses dan menghasilkan efisiensi operasional untuk menjaga kualitas produk. Sebelum dilakukan kalibrasi menggunakan metode zero calibration, pressure transmitter menunjukkan kesalahan rata-rata 2,702%, setelah melakukan kalibrasi dengan metode zero calibration, nilai rata-rata error turun mencapai 0,148%. Hal ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam akurasi pengukuran. Sehingga disimpulkan bahwa pressure transmitter tersebut masih layak digunakan pada proses refining di Industri tersebut.