2022
DOI: 10.56260/sciena.v1i2.38
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Karakteristik faktor- faktor risiko terjadinya neuropati diabetik pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RSI Siti Rahmah Padang Tahun 2019-2020

Abstract: Introduction: Diabetic neuropathy is the most common complication in patients with type 2 diabetes melitus. Type II diabetes mellitus is a disease characterized by high blood sugar levels. Increased blood sugar levels for a long time will damage the peripheral nerve vessels and cause the process of sending signals between the central nervous system and the peripheral nervous system is disrupted. This disorder is known as diabetic neuropathy. Identification of risk factors can decrease the incidence of diabetic… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(4 citation statements)
references
References 18 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…tulang bagian dalam. 7 Diabetes juga dapat menyebabkan obstructive sleep apnea (OSA) pada pasien. Hal ini disebabkan oleh penurunan massa otot faring, sehingga saluran udara ekstraluminal mengembang saat tidur, kolaps lumen dan menyebabkan obstruksi jalan napas, mengakibatkan apnea tidur obstruktif (OSA).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…tulang bagian dalam. 7 Diabetes juga dapat menyebabkan obstructive sleep apnea (OSA) pada pasien. Hal ini disebabkan oleh penurunan massa otot faring, sehingga saluran udara ekstraluminal mengembang saat tidur, kolaps lumen dan menyebabkan obstruksi jalan napas, mengakibatkan apnea tidur obstruktif (OSA).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…DM tidak terkontrol mempunyai kadar HbA1c >6,5-7,0% signifikan dengan penundaan konvensi sputum atau konversi kultur lebih dari 2 bulan pada pasien TB-DM. Dokter dan apoteker harus bekerjasama untuk meningkatkan atensi terhadap kadar HbA1c atau kadar gula darah untuk mencapai outcome clinical yang lebih baik dan mengurangi prognosa buruk (Wulandari et al, 2020), (Suharni et al, 2021), (Al-Rifai et al, 2017), (Armstrong et al, 2020).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Salah satu jenis hemoglobin terglikasi dan tersubfraksi HbA1c, diproduksi ketika glukosa berikatan dengan HbA1c. Tatalaksana glikemik yang maksimal, meliputi pengendalian nilai HbA1c, kolesterol, dan trigliserida, dapat mencegah terjadinya komplikasi pada pasien DM (Suharni et al, 2021). HbA1c adalah tes terbaik yang diperlukan dalam menentukan risiko rusaknya jaringan akibat naiknya KGD pada tubuh.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pasien diabetes perlu memantau kadar glukosa mereka untuk menghindari berbagai potensi masalah. Salah satu cara untuk menilai kontrol gula darah selama beberapa bulan terakhir adalah dengan tes HbA1c (Suharni et al, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified