Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui punishment pada relasi siswa dan guru SMA berdasarkan etnis. Penelitian ini dilakukan pada 430 siswa SMA yang ada di kota Bukittinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan indigenous psychology, data dikumpulkan menggunakan open-ended questionnaire, dengan tahapan analisis data dimulai dari open coding, axial coding dan selective coding. Hasil dari penelitian ini yakni perlakuan guru yang dipersepsikan siswa sebagai jenis punishment yang dapat diterima dan membuat siswa tidak terbebani adalah (1) Hukuman fisik (2) Hukuman emosional (3) Hukuman prosedural, Siswa menerima dan merasa tidak terbebani dengan punishment yang tidak berdampak terhadap (1) Resiko akademik (2) Dampak pada fisik (3) Dampak pada relasi, perlakuan guru yang dipersepsikan siswa sebagai jenis punishment yang tidak dapat diterima siswa adalah (1) Hukuman fisik (2) Hukuman emosional (3) Hukuman administratif (4) Hukuman yang berdampak jangka panjang, Siswa tidak menyukai punishment yang terdapat dampak terhadap (1) Ancaman terhadap diri (2) Ancaman terhadap akademik (3) Berisiko terhadap perilaku negatif baru (4) Berisiko secara sosial, adapun cara siswa menghindari hukuman yang tidak mereka sukai yaitu dengan (1) Kepatuhan (2) Hindari perilaku yang tidak diharapkan (3) Kamuflase/faking.