Bahasa Arab telah memberikan sumbangan besar terhadap perkembangan bahasa Melayu (Indonesia dan Malaysia). Pengaruh bahasa Arab dapat dilihat dari banyaknya kosakata yang diserap dan terdokumentasi dalam buku-buku dan kamus. Selain kosakata yang terkodifikasi, bahasa Arab juga berpengaruh terhadap tradisi pemberian nama diri di kalangan masyarakat Indonesia dan Malaysia. Tetapi data dan analisa yang mengkaji tentang nama serapan Arab ini masih terbatas. Artikel ini bertujuan untuk mengungkap dan mendeskrifsikan fenomena penyerapan al-‘alam al-Murtajal dan al-‘alam al-Manqul, yakni nama-nama Arab dan kosakatanya pada nama-nama masyarakat Indonesia dan Malaysia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitiatif dengan dengan metode liberary research, di mana sumber data primer berupa berupa buku, jurnal penelitian terdahulu dan sumber lain yang relevan. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa kategori nama-nama orang Arab berupa al-‘alam al-Murtajal dan al-‘alam al-Manqul diserap dan digunakan pada nama-nama masyarakat Indonesia dan Malaysia. Dalam proses penyerapan itu terdapat dua kondisi, yaitu adopsi dan adaptasi. Nama-nama yang termasuk dalam al-‘alam al-Murtajal diadopsi masyarakat tanpa mengalami perubahan dan pergeseran baik dari segi fonetik dan ejaan. Sedangkan pada al-‘alam al-Manqul terjadi proses adopsi dan adaptasi secara bersamaan. Nama-nama yang diadopsi tidak mengalami perubahan, sedangkan nama-nama yang diadaptasi mengalami perubahan dalam fonetik dan ejaan. Akibat dari perubahan itu, terjadi kontradiksi semantic antara makna bahasa Arab sebagai bahasa sumber dan makna yang diinginkan masyarakat penyerap. Perubahan huruf dan harakat dapat merubah makna dalam perspektif bahasa Arab, sementara perubahan tersebut justru tidak mempengaruhi makna yang diinginkan dalam pandangan masyarakat penyerap nama.