ABSTRAKRekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi identitas pasien, anamnesa, penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun pelayanan gawat darurat. Informasi medis akan digunakan dalam pengkodean ICD-10. Keakuratan dalam pemberian kode diagnosis merupakan hal yang harus diperhatikan oleh petugas rekam medis, ketepatan data diagnosis sangat penting di bidang manajemen data klinis, penagihan kembali biaya, beserta hallain yang berkaitan dalam asuhan dan pelayanan kesehatan. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan design cross sectional untuk melihat pengaruh kinerja kerja petugas rekam medis (pendidikan, pelatihan, lama kerja dan motivasi) terhadap keakuratan dalam pengkodingan fraktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan (p value = 0,125), pelatihan (p value = 0,758) dan lama kerja (p value = 0,300) tidak mempengaruhi ketepatan pengkodingan. Sedangkan motivasi mempengaruhi ketepatan pengkodingan dengan p value -= 0,008. Motivasi kerja yang berupa reward menimbukan dorongan atau semangat kerja. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja kerja petugas rekam medis tidak mempengaruhi keakuratan pengkodingan fraktur.Kata kunci : Kinerja, pengkodingan fraktur