KEANEKARAGAMAN BINTANG LAUT (Asteroidea) DI PANTAI LAMALAKA KECAMATAN ILE BOLENG KABUPATEN FLORES TIMUR

Mbana, Yunita Rambu; Daud, Yanti; Bullu, Novi I

doi:10.33323/indigenous.v3i2.78

Cited by 4 publications

(4 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Pengumpulan data lamun dan echinodermata menggunakan transek tegak lurus sepanjang 100 m dengan 3 kali pengulangan pada setiap stasiun. Pengamatan echinodermata menggunakan plot tansek Kuadran 1 x 1 m² (Mbana et al, 2021) Keterangan: e = indeks keseragaman H' = indeks keanekaragaman H max = ln S Indeks dominansi dihitung untuk melihat ada tidaknya dominansi oleh jenis tertentu pada echinodermata digunakan indeks dominansi Simpson menurut Odum (1993) dalam (Yunita et al, 2020). Rumus keseragaman diperoleh dari:…”

Section: Prosedur Penelitianunclassified

Struktur Komunitas Echinodermata Pada Ekosistem Lamun Di Gili Gede, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat

Prasetio,

Suharti,

Irawan

et al. 2024

View full text Add to dashboard Cite

Secara ekologis echinodermata berperan sebagai pemakan sampah organik atau detritus yang berasal dari sisa hewan dan tumbuhan untuk membersihkan sampah organik di lautan, salah satu habitat echinodermata terdapat di ekosistem lamun. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kerapatan lamun dan kelimpahan echinodermata, indeks biologi (Keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi) lamun dan echinodermata serta kondisi perairannya. Metode pengumpulan data lamun dan echinodermata menggunakan transek tegak lurus sepanjang 100 meter dengan plot tansek Kuadran 1 x 1 m² untuk echinodermata dan Kuadran 50 x 50 cm² untuk lamun. Kerapatan jenis lamun pada stasiun II Halophila ovalis dengan nilai 1.294,2 ind/m2 dan stasiun III dari jenis Halophila minor, Halodule pinifolia, dan Syringodium isoetifolium dan stasiun IV jenis Halophila ovalis dengan kerapatan jenis 0 ind/m2. Sebaran echinodermata yang ditemukan di empat stasiun pengamatan terbagi menjadi 18 jenis dari 5 kelas echinodermata yang ditemukan, jenis terbanyak yang ditemukan adalah di stasiun IV dengan jumlah 588 ind/m² dan terendah pada stasiun III dengan jumlah 85 ind/m2.

show abstract

Section: Prosedur Penelitianunclassified

Struktur Komunitas Echinodermata Pada Ekosistem Lamun Di Gili Gede, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat

Prasetio,

Suharti,

Irawan

et al. 2024

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Dijelaskan lebih lanjut oleh Alfatmadina et al (2019), bintang laut merupakan hewan asosiasi terumbu karang dan padang lamun yang berperan dalam siklus rantai makanan pada ekosistem tersebut serta menjadi pembersih pantai dari material organik. Sedangkan secara ekonomi, beberapa jenis bintang laut dapat dijadikan bahan dalam pengolahan makanan, bahan kerajinan, atau hiasan, karena bintang laut memiliki corak, warna, dan bentuk yang menarik (Mbana et al, 2020).…”

Section: Pendahuluanunclassified

Keanekaragaman dan Kelimpahan Bintang Laut Di Daerah Pesisir Dusun Pandanan, Kecamatan Sekotong Barat, Kabupaten Lombok Barat

Nursakinah,

Rahman,

Buhari

2024

jstl

View full text Add to dashboard Cite

Sea stars have morphological characteristics that are radially symmetrical, have 5 (five) or more arms, do not have a skeleton and move freely using tube legs. Sea stars not only function as litter cleaners in the waters, but are also utilized as food processing and handicraft materials. The study aimed to determine the diversity and abundance of sea star species in the coastal area of Pandanan Hamlet, West Sekotong, West Lombok Regency. This study used the belt transect method. All starfish found in the transect recorded the type, number, and habitat characteristics. The results found 6 species of starfish from 4 families namely Echinasteridae, Archasteridae, Ophidiasteridae, and Oreasteridae. The six species are Henricia sp., Archaster typicus, Linckia laevigata, Culcita sp., and Pentaceraster sp. The diversity index (H') has a value of 0.3 - 1.7, the uniformity index (E) is 0.5 - 0.9, and the dominance index (C) ranges from 0.2 - 0.8. The highest abundance in the species Linckia laevigata with a value of 571 ind/ha (station 1) and 333 ind/ha (station 1), while the lowest abundance in the species Pentaceraster sp. 33 ind/ha. All starfish were found to be associated with seagrass plants except Pentaceraster sp.

show abstract

“…Sedangkan pada habitat substrat pasir dan habitat terumbu karang di temukan satu jenis bintang laut yaitu Linckia laevigata. Hal ini sesuai dengan Mbana et al (2020), menyatakan Linckia laevigata ditemukan pada ekosistem padang lamun dan terumbu karang. Ini menunjukan bahwa jenis Linckia laevigata dapat hidup pada tiga habitat tersebut, tergantung pada ketersediaan makanan dan keadaan pada lingkungnya.…”

Section: Pembahasanunclassified

Studi Karakterisasi Morfologi Asteroidea di Pesisir Pantai Gili Gede Kabupaten Lombok Barat

Khalid,

Primawati,

Nofisulastri

2022

Panthera j. ilm. pendidik. Sains dan terap.

View full text Add to dashboard Cite

Asteroidea is one of the fauna diversity in the Gili Gede area which plays an important role in maintaining the coastal ecosystem. This study aims to provide information on the morphological characterization of Asteroidea on the coast of Gili Gede which is packaged in the form of a practical assistance book for Invertebrate Systematics. The subject of this research is Asteroidea from Phylum Echinoderms. The object of this research is limited to studies on morphological characterization studies of Asteroidea. This is a descriptive exploratory research and used the cruise method by exploring the coastal area of Gili Gede at a predetermined point based on habitat. Data collection techniques are observation and documentation. The measured microclimate parameters (salinity, temperature and humidity). Sampling was carried out in Gili Gede and morphological identification at the Biology Laboratory, FSTT, Mandalika University of Education. Based on the identification results, the identified asteroids were Protoreaster nodosus (6 individuals), Linckia laevigata (19 individuals) and Echinaster luzonicus (3 individuals). Protoreaster nodosus and Echinaster luzonicus were found in seagrass habitats while Linckia lavigata were found in sandy substrate habitats and coral reefs. Based on the morphological identification observed (color, body circumference, arm length, madreporite, central canal circumference and spicules). It was found that Protoreaster nodosus had white and black color on the spicules and the ends of the arms, massive body circumference; Linckia laevigata is blue in color and non-massive in circumference; Echinaster luzonicus is black on the dorsal and orange on the ventral side with a non-massive body circumference; There is one madreporite in each specimen. Based on the results of the validation of the assistance book, it shows that it is very valid (obtaining a score of 85) and is suitable for use by students as a source (reference), especially the types of Protoreaster nodosus, Linckia laevigata, Echinaster luzonicus.

show abstract

KEANEKARAGAMAN BINTANG LAUT (Asteroidea) DI PANTAI LAMALAKA KECAMATAN ILE BOLENG KABUPATEN FLORES TIMUR

Cited by 4 publications

References 0 publications

Struktur Komunitas Echinodermata Pada Ekosistem Lamun Di Gili Gede, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat

Struktur Komunitas Echinodermata Pada Ekosistem Lamun Di Gili Gede, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat

Keanekaragaman dan Kelimpahan Bintang Laut Di Daerah Pesisir Dusun Pandanan, Kecamatan Sekotong Barat, Kabupaten Lombok Barat

Studi Karakterisasi Morfologi Asteroidea di Pesisir Pantai Gili Gede Kabupaten Lombok Barat

Contact Info

Product

Resources

About