2014
DOI: 10.30598/biopendixvol1issue1page8-12
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Keanekaragaman Gastropoda Pada Zona Intertidal Tengah (Midle Intertidal Zone) Dan Zona Intertidal Bawah (Lower Intertidal Zone) Daerah Padang Lamun Desa Waai

Abstract: Background: Seagrass grows and spreads in nearly all parts of the intertidal zone. Waai village has characteristic sloping coastal water and have different patterns of zonation of seagrass in the intertidal zone's third-impact on the presence of seagrass and the organisms in it. Methods: The study was conducted in coastal waters Waai village, in the middle of the intertidal zone (middle intertidal zone) and the lower intertidal zone (lower zone intertidal). The samples in this study are all kinds of gast… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…D. setosum memiliki kebiasaan makanan berupa krustasea, alga coklat, makro alga, dan foraminifera (Fitriah, 2007). D. setosum juga dikenal sebagai spesies kunci dalam ekosistem perairan dan berperan secara ekologis dalam komunitas lamun (Salmanu, 2010). Memiliki kemampuan dan toleransi terhadap polutan logam berat (Rumahlatu, 2011).…”
Section: Kepadatan Bulu Babiunclassified
See 1 more Smart Citation
“…D. setosum memiliki kebiasaan makanan berupa krustasea, alga coklat, makro alga, dan foraminifera (Fitriah, 2007). D. setosum juga dikenal sebagai spesies kunci dalam ekosistem perairan dan berperan secara ekologis dalam komunitas lamun (Salmanu, 2010). Memiliki kemampuan dan toleransi terhadap polutan logam berat (Rumahlatu, 2011).…”
Section: Kepadatan Bulu Babiunclassified
“…Famili Diadematidae memiliki sebaran yang luas dan mampu hidup di pantai tropis dan subtropis (Sugiarto & Supardi, 1995). D. setosum merupakan spesies kunci dalam ekosistem perairan dan secara ekologis berperan dalam komunitas lamun (Salmanu, 2010). D. setosum juga toleran terhadap polutan logam berat Cd di daerah perairan Pulau Ambon dan dijadikan sebagai bioindikator pencemaran laut karena dapat mencerminkan kelimpahan dan bioavailabilitas dalam perairan laut yang terkontaminasi (Flammang et al, 1997;Bielmyer et al, 2005;Rumahlatu, 2011)).…”
Section: Sebaran Jenis Bulu Babi Dan Lamununclassified