Keanekaragaman Jenis Kupu-Kupu Famili Nymphalidae di Kawasan Bukit Cogong

Abstract

This study aims to determine the diversity index of the species of nympalidae family in the Cusi Hill area of ​​Musi Rawas. This research uses exploration and description methods using transect roaming techniques. The observation station was determined to be 3 stations with 5 transects systematically with a transect area of ​​100m x 100m. Catching using net net, identification by observing the morphological characteristics of the nympalidae family butterfly. Based on the study, 106 data obtained from dragonflies from 12 species of butterflies from 6 families of nympalidae, namely Junonia athletes, Ideopsis juventa, Junoni orithya, Cupha erymanthis, Micalesis mineus, Junonia almana, Melanitis leda, Danaus genutia, Ideopsis juventa, Junoni orithya, Cupha erymanthis, Micalesis mineus, Junonia almana, Melanitis leda, Danaus genutia, Euploea mulciber, Euploea eunhaa, Phupa columella, and Doleschallia bisaltide. The lowest species composition was Phaedyma columella, and Doleschallia bisaltide by 1.89%, while the highest was Junonia athletes by. 33.01%. Conclusion The diversity index of the butterfly species of nympalidae family in Bukit Cogong, Musi Rawas Regency is in the medium category with a value of 2.48. uniformity index at all stations in the high category, stable community and dominance index (C) in all stations in the low category.
 Keywords: diversity, butterflies, family nympalidae, bukit cogong

Keanekaragaman Jenis Kupu-Kupu Di Kawasan Air Terjun Tiga Bidadari Kecamatan Wasile Timur Kabupaten Halmahera Timur

“…Oleh karena itu, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunitas kupu-kupu di lokasi tersebut memiliki tingkat keanekaragaman yang sedang, dengan tidak adanya spesies yang dominan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian di Bukit Cogong kabupaten Musi Rawas yang menunjukkan bahwa komunitas kupu-kupu di sana memiliki keanekaragaman jenis yang rendah dengan hanya 1 spesies dominan ditemukan pada 3 stasiun penelitian (Koneri, 2012;Triyanti, M., & Arisandy, D. A. (2019) Perubahan habitat dan gangguan manusia dapat mempengaruhi populasi kupu-kupu.…”

Studi Keanekaragaman Kupu-kupu (Papilionoidea) Berdasarkan Ketinggian di Kawasan Gunung Galunggung Kabupaten Tasikmalaya

“…Keberadaan kupu-kupu di Kawasan Gunung Galunggung juga dipengaruhi oleh tingkat kelembaban di setiap kawasan. Menurut Wardhania dalam Triyanti & Arisandy (2019), habitat yang paling optimal bagi kehidupan kupu-kupu mempunyai kelembaban lingkungan dengan kisaran 60-94%. Wilayah yang terlalu lembab dapat mengganggu kehidupan kupu-kupu, karena kupu-kupu akan kesulitan menjaga suhu tubuh serta mengeringkan sayap.…”

Pengembangan Flipbook Keanekaragaman Serangga Permukaan Tanah

“…Rendahnya keanekaragaman jenis serangga tanah di Desa Sumberharta Kecamatan Sumberharta Kabupaten Musi Rawas hal ini disebabkan karena faktor lingkungan yang ada di sekitar stasiun kurang mendukung, sehingga menyebabkan faktor kurangnya sumber makanan, kurangnya sumber makanan dapat terjadi persaingan baik antar spesies atau individu sehingga yang memenangkan persaingan maka dapat menguasai wilayah tersebut. Menurut Triyanti & Arisandy (2019) indeks Keanekaragaman (H') yang berfungsi untuk memperlihatkan seberapa melimpah tingkat keanekaragaman spesies pada masing-masing stasiun. Suatu komunitas dikatakan memiliki keanekaragaman spesies yang rendah jika komunitas itu disusun oleh sedikit spesies dan jika hanya sedikit spesies yang dominan.…”