2016
DOI: 10.23917/bioeksperimen.v2i2.2492
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Keanekaragaman Makrozoobentos Di Pesisir Pantai Desa Panggung Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara

Abstract: Penelitian ini tentang keanekaragaman makrozoobentos di pesisir pantai Desa Panggung Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara yang dilaksanakan pada Maret – April 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman makrozoobentos. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dalam penentuan lokasi stasiun penelitian dan pembuatan plot mengunakan metode line transect. Stasiun penelitian terdiri dari dua stasiun yakni Stasiun I dan Stasiun II. Hasil Penelitian di temukan 6 spesies makrozoobentos … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4
1

Citation Types

0
1
0
5

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(6 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
5
Order By: Relevance
“…Menurut Hutari et al (2018), pengendapan partikel lumpur di dasar perairan tergantung pada kecepatan arus, apabila perairan memiliki arus yang kuat, maka partikel yang mengendap adalah partikel yang ukurannya lebih besar, sebaliknya pada tempat yang arusnya lemah, maka yang mengendap di dasar perairan adalah lumpur halus; dan 3) nilai derajat keasaman (pH) suatu perairan mencirikan keseimbangan antara asam dan basa dalam air dan merupakan pengukuran konsentrasi ion hydrogen dalam larutan. Sebagian besar biota akuatik, khususnya nimfa Capung sensitif terhadap perubahan pH dan menyukai nilai pH sekitar 7-8,5 (Izzah & Roziaty, 2016).…”
Section: Pembahasan Identifikasi Capung (Odonata)unclassified
“…Menurut Hutari et al (2018), pengendapan partikel lumpur di dasar perairan tergantung pada kecepatan arus, apabila perairan memiliki arus yang kuat, maka partikel yang mengendap adalah partikel yang ukurannya lebih besar, sebaliknya pada tempat yang arusnya lemah, maka yang mengendap di dasar perairan adalah lumpur halus; dan 3) nilai derajat keasaman (pH) suatu perairan mencirikan keseimbangan antara asam dan basa dalam air dan merupakan pengukuran konsentrasi ion hydrogen dalam larutan. Sebagian besar biota akuatik, khususnya nimfa Capung sensitif terhadap perubahan pH dan menyukai nilai pH sekitar 7-8,5 (Izzah & Roziaty, 2016).…”
Section: Pembahasan Identifikasi Capung (Odonata)unclassified
“…Zooplankton merupakan konsumen pertama dalam tingkatan trofik ekosistem perairan (Roziaty, Aksiwi, & Setyowati, 2018;Metillo, dkk, 2019). Keberadaan plankton menjadi sangat penting dalam ekosistem perairan karena plankton menjadi rantai utama jaring -jaring makanan yang selanjutnya akan diteruskan oleh nekton dan bentos (Syawala & Suryani, 2013;Izzah & Roziaty, 2016;Aksiwi & Roziaty, 2017). Salah satu ekosistem perairan yang ada di Surakarta adalah Sungai Bengawan Solo.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pantai Paciran memiliki tipe berkarang, berpasir, dan berlumpur yang menjadi habitat bagi berbagai organisme, diantaranya adalah makrozoobentos [1]. Wilayah pesisir pantai yang berada pada zona intertidal merupakan wilayah yang sangat rentan terhadap perubahan dan gangguan [2]. Adanya perubahan lingkungan yang terbentuk akibat aktifitas manusia yang memanfaatkan wilayah pesisir pantai dapat menyebabkan perbedaan kondisi biotik maupun abiotik, sehingga mempengaruhi keberadaan biota perairan yang yang hidup diwilayah tersebut [3], [4].…”
Section: Pendahuluanunclassified