Kebebasan Beragama Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir di Ngagel Surabaya Perspektif Joseph Raz

Abstract

Selaras dengan teori kebebasan yang coba disampaikan Joseph Raz, dimana kebebasan beragama sesungguhnya adalah kombinasi dari dua hal, yakni kebebasan positive dan negative. Kebebasan negative, yakni kebebasan pada manusia yang menuntut tidak adanya campur tangan orang lain. Artinya, seseorang dapat bebas ketika orang lain tidak ikut campur tangan terhadap tindakan dan keputusannya. Sementara dalam hal pemenuhan kebebasan positive, yakni berupa perlindungan ketika beribadah, pemenuhan subsidi, pengadaan alat peribadatan, sampai kekhusyukan, maka sudah seharusnya pemerintah memberikan kebebasan tersebut kepada setiap masyarakatnya yang beragama apapun itu. Masyarakat sendiri, juga perlu bersikap adil, dan mulai memandang perbedaan itu indah. Mereka juga harus belajar dan mulai mengerti bahaya dari hate speech yang dilontarkan secara sengaja kepada kelompok agama atau kepercayaan lain. Dalam kubu Kristen sendiri, masyarakat perlu mengakui “sesama Kristen” adalah juga sudah seharusnya ditanamkan, mengingat Kristen dalam gereja Mormon ini adalah minoritas ditengah-tengah minoritas. Sehingga, dapat telaksana kebebasan yang sesungguhnya, dan kedamaian.