Latar Belakang
Konsentrasi belajar merupakan modal utama siswa untuk menerima materi ajar dan indikator suksesnya proses belajar. Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap konsentrasi belajar adalah kualitas tidur yang baik. Proses pembelajaran di zaman teknologi banyak melibatkan penggunaan gawai yang secara tidak langsung akan meningkatkan waktu layar dan pada akhirnya dinilai mempengaruhi konsentrasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan kualitas tidur dan waktu layar dengan konsentrasi belajar siswa SMA.
Metode
Penelitian potong lintang ini dilakukan di Serang dengan melibatkan 185 siswa SMA berusia 16-18 tahun yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik baik secara verbal maupun secara tulisan. Pemilihan sampel dilakukan dengan Consecutive Non Random Sampling. Siswa yang memiliki kondisi seperti psikologis tidak menyenangkan (kehilangan anggota keluarga, orang terdekat), mengalami gangguan mental dan sedang mengkonsumsi obat psikotropika tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Data diambil langsung dengan kuesioner PSQI untuk menilai kualitas tidur, Test Army Alpha dipakai untuk mengukur konsentrasi belajar dan kuesioner waktu layar untuk menghitung waktu layar. Data diolah dan dianalisis dengan SPSS versi 22 dengan uji Chi-Square digunakan untuk melihat kemaknaan hubungan variabel.
Hasil
Dari 185 siswa yang diteliti, didapatkan 153 (82.7%) siswa memiliki kualitas tidur buruk dan 103 siswa (55.7%) memiliki paparan waktu layar tinggi ( 56 jam/minggu). Namun demikian didapatkan 83,2% siswa memiliki konsentrasi belajar baik. Hasil uji Chi-square menunjukkan tidak adanya hubungan antara kualitas tidur dan waktu layar dengan konsentrasi belajar (p>0.05).