Physical Fitness is the ability to do daily activities easily, without getting tired excessive, and has a power reserve to rest. VO2max is a main factor for athletes in order to get a good performance. This study aims to determine the relationship of energy intake, macro and micro nutrients to physical fitness of athletes of Dyva Taekwondo Centre Cibinong. This study used cross sectional design research. The number of respondents was 30 athletes determined by total sampling. The consumption energy and macronutrients were measured by 3x24 hour recall method, whereas intake of micronutrients data was obtained using semy FFQ. Variable relationships were tasted using Pearson Correlation. The result showed that the average age of respondents was 14±1 years, energy intake 2259±571 kkal, protein 73±15 g, fat 51,7±8,9 g, carbohydrate 259±57 g, vitamin B1 1,15±0,4 mg, vitamin C 230±81,7 mg, fe 21±4,5 mg and fitness level 35,69±7,2 kg/ml/minute. There was relationship of energy intake (p= 0,0001), carbohydrate (p=0,0001), vitamin C (p=0,0001), fe (p=0,007 and fitness level. There was no correlation between fat intake, protein, vitamin B1 and fitness level (p=0,081, p=0,497, p=0,383). Intake of energy, carbohydrate, vitamin C, and fe does relate to physical fitness of athletes of Dyva Taekwondo Centre Cibinong. Athletes are advised to consume food according to their daily needs in order to maintain their fitness therefore, they can achieve optimal performance.
Abstrak: Masalah obesitas pada remaja akan berdampak pada risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) saat dewasa. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatan pengetahuan gizi seimbang dan aktivitas fisik bagi remaja di DKI Jakarta. Masalah gizi lebih pada remaja dapat diatasi dengan menerapkan gizi seimbang dan membiasakan melakukan aktivitas fisik setiap hari. Sebanyak 50 siswa obesitas dari kelas X dan XI siswa dengan status gizi obesitas. Kegiatan ini dengan dilakukan dengan beberapa tahap kegiatan, pmeberian teori dan aplikasi materi gizi seimbang dan juga pemberian teori serta praktek melalui gerakan sederhana untuk melakukan aktivitas fisik. Semua peserta sangat antusiasme untuk mengikuti tiap materi serta gerakan-gerakan aktivitas fisik sehingga diharapkan dapat dilakukan setiap hari, tidak hanya di sekolah namun di rumah juga dapat melakukan. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat meingkatkan kualitas kesehatan remaja serta dapat diimplementasi dalam bentuk program berkelanjutan oleh para civitas akademik di Sekolah.Abstract: The obesity problems in adolescents will have an impact on the risk of non-communicable diseases (NCD) as adults. This objective of this activity to increase knowledge of a balanced diet and physical activity for teenagers in DKI Jakarta. The obesity problem in adolescents can preventive by implementing a balanced diet and getting into physical activity every day. The subjects were 50 obese high school students (X and XI high school). This activity is carried out with several stages of activity, providing theories and application of a balanced nutritious diet and also providing theory and practice through a simple exercise to carry out physical activities. All participants were very enthusiastic to follow each material and physical activity so that it was expected to be done not only at school but at home. The results of these community activities are expected to improve the quality of adolescent health and can be implemented in the form of programs by the academic community at the School
ASI merupakan satu-satunya makanan terbaik yang ideal dan paling sempurna untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi selama proses tumbuh kembang pada 6 bulan pertama kehidupannya. Namun cakupan ASI eksklusif di Indonesia masih rendah, hal ini disebabkan oleh faktor internal (usia, pengetahuan, pendidikan, sikap atau perilaku, dan kondisi kesehatan ibu) dan faktor eksternal (peran keluarga). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan peran keluarga dan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif terhadap pemberian ASI eksklusif di Desa Tanah Merah, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang tahun 2017. Penelitian cross-sectional ini melibatkan 93 responden yang diambil secara total sampling. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase pemberian ASI eksklusif masih rendah (29%), sebagian besar responden memiliki peran keluarga yang "kurang baik" (45,57%) tetapi berpengetahuan "baik" (62,31%). Penelitian menemukan hubungan bermakna antara peran keluarga dengan pamberian ASI eksklusif tetapi skor pengetahuan ibu tidak berhubungan secara signifikan dengan pemberian ASI eksklusif. Peran keluarga perlu ditingkatkan lagi agar ibu dapat memberikan ASI secara eksklusif sehingga bayi mendapat asupan gizi yang adekuat terutama bayi yang tinggal di pedesaan. Kata kunci: peran keluarga, pengetahuan ibu, pemberian ASI eksklusif
Konsumsi sayur dan buah anak usia sekolah masih kurang dari yang dianjurkan. Rendahnya konsumsi sayur dan buah tersebut dapat diakibatkan oleh pengetahuan yang kurang mengenai pentingnya konsumsi sayur dan buah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas media Veggie-Fruit Dart Game terhadap konsumsi sayur dan buah siswa/i kelas V SDN Duri Kepa 05 PG Jakarta Barat. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental dengan rancangan penelitian Pretest-Posttest Non-Equivalent Control Goup Design. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2018-Januari 2019 dengan sampel sebanyak 71 siswa, 35 siswa pada kelompok perlakuan dan 36 siswa pada kelompok kontrol. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dan Independent Sample T-test. Hasil pada kelompok perlakuan didapatkan adanya pengaruh media Veggie-Fruit Dart Game terhadap konsumsi sayur dan buah (p≤0,05). Pada kelompok kontrol didapatkan tidak ada pengaruh yang signifikan media poster terhadap konsumsi sayur dan buah (p≥0,05). Terdapat perbedaan yang signifikan pada konsumsi sayur dan buah (p≤0,05) antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Media Veggie-Fruit Dart Game efektif meningkatkan konsumsi sayur dan buah pada siswa.
Extraordinary Events in Indonesia in 2019 recorded the second-highest food poisoning case, namely 97 cases of food poisoning processed by catering services. School food service is a mass food service that needs special attention because it’s handled by many people and can increase food contamination. Food safety practices can be influenced by predisposing factors were characteristics of food handlers, knowledge and attitudes of food handlers and the reinforcing factor is food safety training participation. The purpose of this study was to determine factors that effecting food safety practices in school food service. This study was descriptive with cross-sectional. The study was conducted in August 2020 with a sample of 33 food handlers with a total sampling technique. The data analysis used the Chi-Square test. The inclusion criteria were being in the kitchen area of the Asy-Syukriyyah Foundation and the Al-Muslim Foundation, willing to be interviewed, and healthy. Exclusion criteria were outside the kitchen area of the Asy-Syukriyyah Foundation and the Al-Muslim Foundation, unwilling to be interviewed, and sick. There was no relationship between age (p 1,000), education level (p 0,550), length of work (p 1,000), knowledge (p 0,121), attitudes (p 0,330), food safety training (p 1,000) with food safety practices and there was a relationship between gender and food safety practices (p-value≤0,05). Kitchen managers need to standardize in recruiting food handlers and give food safety training for food handlers. ABSTRAK Kejadian Luar Biasa di Indonesia tahun 2019 mencatat kasus keracunan makanan tertinggi kedua yaitu 97 kasus keracunan makanan olahan jasaboga. Penyelenggaraan makanan sekolah merupakan penyelenggaraan makanan massal yang perlu mendapat perhatian khusus karena ditangani oleh banyak orang dan bisa meningkatkan kontaminasi makanan. Praktik keamanan pangan bisa dipengaruhi oleh faktor presdiposisi karakteristik penjamah makanan, pengetahuan dan sikap penjamah makanan dan faktor pendorong yaitu keikutsertaan pelatihan keamanan pangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi praktik keamanan pangan pada penyelenggaraan makan di Sekolah. Penelitian ini deskriptif dengan desain Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan selama bulan Agustus 2020. Sampel penelitian ini berjumlah 33 penjamah makanan dengan teknik total sampling. Analisis data menggunakan Uji Chi Square. Kriteria inklusi penelitian ini yaitu berada di dalam wilayah dapur Yayasan Asy-Syukriyyah dan Yayasan Al-Muslim, bersedia diwawancarai dan sehat. Kriteria eksklusi yaitu berada di luar wilayah dapur Yayasan Asy-Syukriyyah dan Yayasan Al-Muslim, tidak bersedia diwawancarai dan sakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara usia (p 1.000), tingkat pendidikan (p 0.550), lama bekerja (p 1,000), pengetahuan (p 0,121), sikap (p 0,330), keikutsertaan pelatihan keamanan pangan (p 1,000) dengan praktik keamanan pangan dan ada hubungan antara jenis kelamin dengan praktik keamanan pangan (p-value≤0,05). Pengelola dapur perlu mengadakan standarisasi dalam melakukan perekrutan penjamah makanan dan memberikan pelatihan keamanan pangan pada penjamah makanan.Kata kunci: penjamah makanan, praktik keamanan pangan, penyelenggaraan makanan sekolah
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.