Kebijakan Akuntansi Heritage Assets Terkait Standar Psap No 07 Tahun 2010

Abstract

This study aims to analyze and describe the accounting policy for heritage assets, and analyze the staffs of Balai Pemuda comprehension according to the accounting policy for heritage assets according to PSAP Nomor 07 Tahun 2010 (a case study of Balai Pemuda Surabaya). This study uses a qualitative method with a case study approach. The results show that the staff has understood the definition of heritage assets according to PSAP Nomor 07 Tahun 2010. However, the staff still associate the characteristics with a cultural heritage based on Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010. The Surabaya City Government, through the financial reports, has implemented the accounting treatment for heritage assets of Balai Pemuda according to PSAP Nomor 07 Tahun 2010. Nevertheless, disclosure has not been in line with the standard. The comprehension of the staff is still at a different level and not all of them understand the accounting treatment as presented in the financial statements and PSAP Nomor 07 Tahun 2010.

Analisis Penyajian dan Pengungkapan Aset Bersejarah (Studi Kasus Pada Museum Negeri Siwalima Provinsi Maluku)

“…Pengungkapan suatu aset dalam laporan keuangan diungkapkan dengan tujuan agar pemerintah melaporkan laporan keuangan secara akuntabilitas kepada masyarakat dengan melaporkan semua aset yang dimiliki oleh pemerintah (Ningtyas & Hamidah, 2021;Tome & Demu, 2020;Utami, 2019). Akuntabilitas laporan keuangan ini bertujuan untuk salah upaya untuk mewujudkan tata kelola pengelolaan laporan keuangan pemerintah dengan tanggungjawab dan jujur.…”