2020
DOI: 10.30647/jip.v25i2.1348
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kebijakan Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Pengembangan Pariwisata Kawasan Rawan Bencana di Desa Ban, Kabupaten Karangasem, Bali

Abstract: Kabupaten Karangasem memiliki Gunung Agung yang termasuk dalam salah satu cluster gunung berapi aktif di Indonesia, sehingga memiliki risiko bencana yang signifikan jika digunakan sebagai objek wisata. Desa Ban adalah salah satu desa dalam radius Daerah Rawan Bencana Gunung Agung. Desa Ban harus mendapat perlakuan berbeda jika dikembangkan sebagai objek wisata. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bentuk kebijakan Pemerintah Daerah dalam pengembangan pariwisata di Daerah Rawan Bencana Gunung Berapi di Des… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2

Citation Types

0
2
0
2

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
2
Order By: Relevance
“…Kewenangan delegasi pemerintah daerah dalam mengurus perizinan diserahkan kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Timur (DPMPTSP) Kabupaten Jember (Sanjiwani & Pujani, 2020;Saputra, 2016;Saranani, 2022). Dinas tersebut berperan penting dalam evaluasi terkait perizinan usaha pariwisata Kabupaten Jember.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kewenangan delegasi pemerintah daerah dalam mengurus perizinan diserahkan kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Timur (DPMPTSP) Kabupaten Jember (Sanjiwani & Pujani, 2020;Saputra, 2016;Saranani, 2022). Dinas tersebut berperan penting dalam evaluasi terkait perizinan usaha pariwisata Kabupaten Jember.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Desa wisata masuk dalam klasifikasi rural tourism yang memiliki konsep dasar memberdayakan potensi daerah yang terpencil guna meningkatkan pendapatan masyarakat setempat (Balestrieri &Congiu, 2017;Lane &Kastenholz, 2018;Oppermann, 1996). Desa wisata menjadi konsep yang dihubungkan dengan kepadatan populasi yang rendah di suatu ruang terbuka dan memiliki keterkaitan dengan pemukiman berskala kecil (kurang dari 10.000 penduduk) (Kiper & Zdemir, 2012) Lebih lanjut desa wisata menjadi sebuah kawasan yang memiliki nilai dalam menarik wisatawan untuk berkunjung melalui sistem sosial dan budaya masyarakat setempat (Sanjiwani, 2016;Wijayanthi &Sanjiwani, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sustainable development in the form of agro-tourism is to avoid land change and land degradation. Changing land into agro-tourism addresses land degradation from erosion and land conversion (Sanjiwani and Pujani, 2018).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%