2021
DOI: 10.24198/jkj.v4i2.29354
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kebijakan Redaksional Radar Banjarmasin pada Pemberitaan Kasus Covid-19 di Kalimantan Selatan

Abstract: Radar Banjarmasin is one of several local newspapers in South Kalimantan under the JPNN group. Radar Banjarmasin with its tagline "Most Understanding of Region" provides the most current news. When Indonesia was hit by the Covid-19 pandemic, Radar Banjarmasin also reported on this case continuously. This study aims to determine how the editorial policy of print media (Radar Banjarmasin) in reporting the Covid-19 case in South Kalimantan. The research approach used is qualitative with an explanative type. The i… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Penelitian soal kebijakan redaksional isu Covid-19 pernah dilakukan di media Radar Banjarmasin. Penelitian kebijakan redaksional di Radar Banjarmasin menggunakan konsep Shoemaker dan Vos dengan membedah kebijakan redaksi melalui lima faktor yakni individual, organisasional, rutinitas media, esktra media, dan ideologi (Hanief et al, 2021). Kebaruan penelitian ini dibandingkan penelitian sebelumnya terletak pada pisau analisisnya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penelitian soal kebijakan redaksional isu Covid-19 pernah dilakukan di media Radar Banjarmasin. Penelitian kebijakan redaksional di Radar Banjarmasin menggunakan konsep Shoemaker dan Vos dengan membedah kebijakan redaksi melalui lima faktor yakni individual, organisasional, rutinitas media, esktra media, dan ideologi (Hanief et al, 2021). Kebaruan penelitian ini dibandingkan penelitian sebelumnya terletak pada pisau analisisnya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penelitian yang dilakukan di berbagai daerah menunjukkan adanya pergeseran yang senada. Riset Masduki & Prastya (2022), Aisyah (2023), dan Hanief, Rafiqoh, & Akhmad (2021) menggambarkan pergulatan yang dialami para jurnalis dalam melakukan reportase di masa pandemi yang terkendala oleh pembatasan fisik, gagap teknologi, serta tekanan redaksi akibat berubahnya kebijakan redaksional. Penelitian ini juga melihat adanya perubahan pola kerja redaksi serta penurunan kualitas berita yang dihasilkan di masa pandemi, karena cenderung seragam dan menunjang propaganda stabilitas ekonomi dan politik pemerintah.…”
unclassified