AbstrakPenerapan standar memberikan manfaat positif bagi UKM, antara lain membantu meningkatkan kualitas barang dan jasa, membantu pertumbuhan, mengurangi biaya dan meningkatkan keuntungan bisnis serta membuat bisnis memiliki keunggulan kompetitif. Namun, manfaat-manfaat ini lebih banyak yang bersifat intangible dan bersifat makro. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat ekonomi penerapan standar pada UKM. Data primer manfaat ekonomi penerapan standar diperoleh melalui wawancara dengan para ahli (supervisor) pada tiap-tiap fungsi bisnis dan pemilik UKM UD Gerak Tani, UD Sari Rasa dan PT Bali Alus. Data primer dianalisis menggunakan metode Economic Benefit Standard -ISO Methodology. Penerapan standar pada UKM memberikan keuntungan (benefit) ekonomi, pada studi kasus di UD Gerak Tani (UKM produsen bumbu siap pakai di Bekasi) mendapatkan keuntungan ekonomi sebesar Rp. 110.590.179,00 per tahun, UD Sari Rasa (UKM produsen tempe kedelai segar di Semarang) sebesar Rp. 348.762.300,00 per tahun dan PT Bali Alus (UKM produsen bahan-bahan spa di Denpasar) sebesar Rp. 45.506.702,00 per tahun. Kata kunci: manfaat ekonomi penerapan standar, usaha kecil dan menengah (UKM), ISO methodology.
AbstractStandard implementation provides positive benefits for SMEs, among others help improve the quality of your goods and services, drive growth,cut costs and increase profits and give business a competitive edge.This benefits more intangible and macro. The purpose of this study was to determine the economic benefits of the implementation of standards by SMEs. The primary data of economic benefits of standard application was obtained through interviews with experts (supervisor) on each business function and owners of SMEs UD Gerak Tani, UD Sari Rasa and PT Bali Alus. Primary data were analyzed using Economic Benefit Standard method -ISO Methodology. The implementation of standards on SMEs give benefits economy, in a case study at UD Gerak Tani (SMEs ready-made seasoning manufacturer in Bekasi) economic gains of Rp. 110,590,179.00 per year, UD Sari Rasa (SMEs fresh soybean tempeh producers in Semarang) Rp. 348,762,300.00 per year and PT Bali Alus (SME manufacturer of ingredients spa in Denpasar) Rp. 45,506,702.00 per year. Keywords: economic benefits of applying the standards, small medium enterprises, ISO methodology.
AbstrakMutu beras hasil penggilingan ditentukan oleh faktor mutu giling dan mutu gabah. Kriteria mutu giling antara lain adalah rendemen beras kepala, rendemen beras giling, persentase beras pecah, dan derajat sosoh. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan mutu beras hasil usaha penggilingan rakyat dan Rice Processing Centre (RPC) di Kabupaten Mukomuko berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 6128:2015 serta menganalisis proses penggilingan beras di RPC untuk mendapatkan kinerja yang optimal dalam menghasilkan beras bermutu premium. Keberadaan RPC dengan mesin yang relatif modern dianggap sebagai saingan bagi usaha penggilingan rakyat. Untuk itu RPC harus menghasilkan beras bermutu tinggi (premium) sehingg...