Kecerdasan Emosi dan Komitmen Afektif: Peranan Keterikatan Kerja sebagai Pengantara

Abstract

Matlamat kajian ini adalah untuk mengkaji hubungan secara langsung antara kecerdasan emosi dengan keterikatan kerja dan hubungan keterikatan kerja dengan komitmen afektif. Di samping itu, kajian ini juga bertujuan untuk mengkaji peranan keterikatan kerja sebagai pengantara terhadap hubungan antara kecerdasan emosi dengan komitmen afektif. Memandangkan masih kurang kajian empirikal dijalankan dalam mengkaji peranan keterikatan kerja sebagai pengantara terutamanya di antara hubungan kecerdasan emosi dengan komitmen afektif, maka kajian ini dilihat dapat menambahkan sumber literatur kepada pengkaji lain. Kajian telah dijalankan ke atas sampel seramai 372 pegawai polis di lima negeri iaitu Kuala Lumpur, Selangor, Johor, Sarawak dan Sabah. Pengujian hipotesis telah dilakukan dengan menggunakan analisis PLS-SEM. Hasil analisis mendapati: (1) empat dimensi kecerdasan emosi iaitu menilai emosi diri (SEA), mengenal emosi orang lain (OEA), menggunakan emosi (UOE) dan mengawal emosi (ROE) mempunyai hubungan secara langsung yang positif dan signifikan dengan keterikatan kerja; (2) keterikatan kerja mempunyai hubungan secara langsung yang positif dan signifikan dengan komitmen afektif; (3) keterikatan kerja mempunyai kesan pengantara terhadap hubungan antara keempat-empat dimensi kecerdasan emosi (SEA, OEA, UOE dan ROE) dengan komitmen afektif. Hasil kajian ini telah membuktikan bahawa keterikatan kerja berperanan sebagai pengantara di antara hubungan kecerdasan emosi dengan komitmen afektif. Penemuan ini juga menandakan bahawa kepentingan elemen kecerdasan emosi dalam mempengaruhi kesetiaan dan komitmen pegawai polis.

The Effect of Employee Engagement on Job Satisfaction through Affective Commitment at PT Ultra Medika Surabaya

“…Employees with a high level of affective commitment tend to have a strong attachment to the company. This is in line with research conducted by Bamiati (2020), Baker (2017)., Utami (2020), Herminingsih (2020), Putri (2019), Hasanati (2017), Diniyati (2018), Sutiyem et al (2020), and Ruslan et al (2019) shows that employee engagement has a positive and significant effect on affective commitment. H2: Employee engagement has a positive and significant effect on affective commitment to employees of PT.…”

“…This can arise based on the wishes of the employee caused by a sense of emotional attachment to the company and this can lead to a sense of engagement with work (Bamiati, 2020). Affective commitment is related to individual psychological aspects such as emotions, motivation and pleasure in attachment and the desire to be part of the organization (Baker & Ibrahim, 2017). Employees with a high level of affective commitment tend to have a strong attachment to the company.…”

Emotional Intelligence in Malaysian Police: A Review

“…Police who have high emotional intelligence wished to stay in organisations because they believe their salary will increase and not willing to lose retirement benefits. Baker and Ibrahim (2017) also agreed that intrapersonal emotional intelligence highly related to affective commitment. In contrast, Baker (2010) revealed that there was a strong relationship between job commitment and interpersonal emotional intelligence.…”

“…Emotional intelligence correlated to job commitment (Baker, 2010;Baker & Ibrahim, 2017;Yaacob, 2012). Yaacob (2012) found that intrapersonal emotional intelligence significantly predicts job commitment despite the organisational factors.…”

The The Effect Of Emotional Intelligence On Affective Commitment: A Study Of Royal Malaysia Police

“…Emotional intelligence and affective commitment are two factors that are always associated with the emotions of an individual (Baker & Ibrahim, 2017). Therefore, the objective of this study is:…”