2023
DOI: 10.24854/jpu581
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kejadian hidup yang menekan bagi remaja yang memiliki gejala depresi pasca perceraian orang tua

Abstract: Perceraian orang tua dapat menimbulkan tekanan bagi remaja. Walaupun demikian, tidak semua kejadian hidup pasca perceraian dianggap remaja sebagai tekanan. Tujuan studi ini mendeskripsikan: 1). kejadian hidup pasca perceraian yang dianggap remaja sebagai tekanan dan 2). perubahan pikiran, perasaan, dan perilaku yang dialami remaja pasca perceraian. Penelitian deskriptif ini menggunakan Children Depression Inventory (CDI) dan kuesioner, yang dianalisis secara univariat. Partisipan penelitian adalah remaja (n = … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 14 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Dampak perceraian yang dialami Melly dan Rara tidak hanya dirasakan saat kecil saja, tapi membekas hingga mereka sudah berusia 20 tahun. Anak-anak yang orang tuanya bercerai saat mencapai masa remaja menyatakan perasaan tertekan, kerinduan terhadap sosok orang tua mereka, serta takut akan kekecewaan dalam hubungan cinta [32].…”
Section: "Kalo Dampak Secara Emosional Mungkin Lebih Ke Gimana Ya Kay...unclassified
“…Dampak perceraian yang dialami Melly dan Rara tidak hanya dirasakan saat kecil saja, tapi membekas hingga mereka sudah berusia 20 tahun. Anak-anak yang orang tuanya bercerai saat mencapai masa remaja menyatakan perasaan tertekan, kerinduan terhadap sosok orang tua mereka, serta takut akan kekecewaan dalam hubungan cinta [32].…”
Section: "Kalo Dampak Secara Emosional Mungkin Lebih Ke Gimana Ya Kay...unclassified