Pencak silat merupakan salah satu bentuk olaharaga tradisional yang dipertanding dalam berbagai ajang kejuaraan didaerah sampai pada tingkat internasional. Hanya saja tidak semua daerah mampu melaksanakan pembinaan serta pelatihan pencak silat dengan baik. Adapun tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui profil pelatih serta mengetahui proses dan program latihan yang diterapkan pada lembaga pelatihan pencak silat. Penelitian ini tergolong kedalam jenis penelitian deskriptif kualitatif. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini yakni pengurus/manajer dan pelatih pencak silat. Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan meggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun instrument yang digunakan yakni berupa pedomana wawancara, dan lembar observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh dalam penelitian kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan menyesuaikan antara hasil penelitian dengan kajian penelitian sebelumya. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa tim pencak silat memiliki fasilitas Latihan berupa fasilitas sarana yang terdiri dari 12 Jenis alat yang semuanya dalam kondisi baik layak pakai sesuai standar IPSI, badung Memiliki Pelatih sebanyak 8 orang denga rata-rata berpendidikan Sarjana (S1), semua telah mengikuti pelatihan sebagai pelatih dan kedelapan pelatih ini merupakan atlit berprestasi di tingkat daerah, nasional dan International. Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) memiliki program latihan yang terprogram baik dan tersusun rapi berupa program Latihan Tahunan (Macro cycle), Semester, Triwulan, Bulanan (Massa cycle), Mingguan (Micro cycle), Harian (Myo cycle), Tapering, Try In dan Try Out. Sehingga berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi yang diperoleh oleh suatu organisasi pencak Silat didukung oleh Sarana prasarana yang memadai baik dari segi jumlah maupun kondisi alatnya, memiliki pelatih yang cukup dan dengan prestasi yang membanggakan.